Selain tak ahli bersosialisasi, Kiki punya satu kekurangan fatal yang menyebabkannya tidak punya banyak teman--dia melihat kenyataan dengan kacamata penuh perhitungan. Mulai dari urusan uang saku hingga hubungan interpersonal, dia selalu menganalisisnya terlalu berlebihan. Sampai satu hari, datang seorang anak perempuan, yang sebetulnya merupakan teman sekelasnya, ingin mencurahkan perasaan tulus padanya. Bingung kenapa ada perempuan yang tertarik dengannya, entah bagaimana mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mencoba kencan satu hari, walaupun Kiki bisa dibilang terpaksa melakukannya.
Tak mau kehidupannya berakhir menjadi cerita komedi romantis, Kiki pun mengocok isi kepalanya untuk menggagalkan premis konyol itu, meski harus mengandalkan kemampuan analitis dan pendekatan tak biasa lainnya.
Layla sama sekali tidak paham, kenapa pria yang menuduhnya sebagai simpanan kakek-kakek, tiba-tiba menawarkan pernikahan kontak? Terlebih, pria ini selalu datang seperti dewa penyelamat setiap kali Layla terkena musibah. Mulai dari ketika ia mabuk di bar, saat terkena gosip jelek di sekolah tempatnya bekerja, dan bahkan ketika Nenek terus memaksanya segera menikah.
Akhirnya, Layla menerima kontrak pria itu, daripada harus dijodohkan dengan playboy pecandu narkoba, atau kembali kepada mantannya yang matre. Mereka akan menikah dan tinggal satu rumah, tapi ada 7 syarat yang harus mereka sepakati!