sepasrah daun maple yang jatuh dimusim gugur
sepasrah itulah kubiarkan Tuhan menjatuhkan hatiku
kepada siapa yang dia mau.
cukup sudah ku mendikte dalam doa
seperti musim yang selalu menemukan tempat terindahnya
seperti secangkir kopi pahit yang selalu menemukan penikmatnya,
Seperti itulah aku melangitkan keyakinan dan harapan.
tak apa sepi.
toh semuanya akan pergi, berlalu dan terganti.
seperti ranting yang ditinggalkan daun,
ia tetap tegar meski semusim dibalut salju
ia yakin ganti dari Tuhan tak pernah terlambat.
saat daun daun kecil kembali menghiasinya diawal semi.
pada semesta kuberbisik.
selalu ada harapan untuk hati yang ber TuhanAll Rights Reserved