Amerta tak percaya bahwa dirinya sudah mati dan menjadi hantu. Apalagi yang memberitahukan hal itu adalah kuntilanak penunggu atap gedung IPS. Untuk menuntaskan rasa penasarannya, ia mengajak bicara semua siswa yang sedang berbaris di lapangan upacara. Ternyata benar, tak ada yang bisa melihat dan mendengar suaranya. Hanya satu orang yang bisa melihatnya, yaitu Bentala. Saat matanya bertemu dengan tatapan Amerta, cewek lugu itu memalingkan wajah. "Lo bisa lihat gue, kan?" Secepat kedipan mata, kini Amerta sudah di hadapan Bentala. Cewek itu terkejut. Atmosfer di sekelilingnya langsung berubah menyeramkan ketika Amerta memegang tangannya. "I-iya ... aku bisa lihat hantu." Bagus. Amerta akan meminta bantuan Bentala untuk menjalankan misinya yang belum terlaksana semasa hidup. Amerta juga harus mengetahui penyebab kematiannya. Maukah Bentala membantu Amerta? Bisakah Amerta menjalankan misinya dan menemukan fakta di balik kematiannya? Copyright©2021
18 parts