Tangan mungil itu meremas sebuah amplop cokelat dengan raut marah yang kentara. Kecewa sudah dirasa seorang gadis yang sehari harinya menampakkan wajah berseri seolah tak pernah memiliki beban masalah dalam dirinya. "Kukira aku satu satunya....hiks" isakan terdengar darinya yang tengah menunduk dikoridor sekolah yang tengah sepi. "Kukira aku sudah cukup berkorban banyak untuknya...hiks hiks" racau gadis itu. Raut wajahnya memerah karena tangis yang tak kunjung berakhir. "Cowok brengsek yang lo tangisin belum tentu bakalan care sama lo" Suara berat menghentikan sesaat isakannya. Ia menengadah menemukan seorang cowok berhoodie hitam bersandar didinding samping loker didepannya. "Hapus airmata lo, rubah diri lo hingga dia dapat savage berkali lipat tanpa lo harus mengotori tangan lo !" Cowok asing itu mengusap bekas airmata dipipi gadis itu dan membantunya berdiri. "El-lo siapa?" Tanya gadis itu, "Gue..." Gadis itu tersenyum. Perlahan senyumnya terbit setelah tangis kecewa yang ia lewati menguap begitu saja dengan kehadiran sosok tersebut.
1 part