Hello, Gajah! (REPOST)
  • LECTURAS 495,509
  • Votos 61,557
  • Partes 35
  • LECTURAS 495,509
  • Votos 61,557
  • Partes 35
Concluida, Has publicado mar 09, 2021
Rafael Fikri Pradipta: 28 tahun, aktor, penyanyi, murah senyum dan kocak, wajahnya baby face tapi ... selalu jadi sasaran empuk Berlin untuk dicakar-cakar dalam dunia khayal.

Berlin Ayudia: 28 tahun, sekretaris, ramah selain pada Rafa, wajahnya cantik dan imut tapi ... menurut pengakuan sepasang suami istri yang berkontribusi melahirkannya di dunia tipu-tipu ini.

Setelah lepas dari masa SMA dan kuliah yang mengesalkan kemudian beberapa tahun ini menikmati karir sebagai seorang sekretaris, Berlin kira hidupnya akan tenang. Apalagi setelah ia dipindahkan ke kantor pusat Pradipta Grup, ia merasa senang.

Tapi ternyata takdir tidak segampang itu mempersilakannya untuk tenang, pemirsa. Baru seminggu menjadi sekretaris dari seorang Galang Pradipta yang begitu dipuja seantero kantor meski umurnya sudah mencapai angka lima puluh lebih, Berlin dipertemukan dengan seorang aktor sekaligus penyanyi berwajah baby face. Masalahnya, laki-laki itu adalah alasan hidup SMA-nya tak pernah tenang. Dan kini laki-laki itu kembali menghantui hidup Berlin dengan terus muncul di hadapannya. Sapaan 'hello, Gajah' dengan wajah innocent itu membuat Berlin ingin mengulitinya hidup-hidup.

Malangnya, Berlin tak bisa berkutik jika disamakan dengan hewan yang bahasa Inggrisnya elephant itu. Mau bagaimana lagi? Berlin yang dulu dan sekarang tidak ada bedanya; sama-sama gendut!

Start: 15 Maret 2021
Finish: 29 Oktober 2021

Cover by A_graphich7

Note: ini ringan banget ya gaes, jadi nggak bakal ada adegan mewek hehehe
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Hello, Gajah! (REPOST) a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#74chanyeol
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Breadcrumbing [END] de tikayudya
26 Partes Concluida
Segalanya berjalan mulus saat Roy ternyata memilih pindah ke luar kota setelah lulus SMA. Menjauhnya laki-laki itu membawa angin segar bagi Tara. Usahanya untuk berhenti menyukai Roy menjadi lebih gampang. Namun, ketika bertemu kembali dengan Roy, kenapa usaha move on yang Tara kira berhasil itu kini terasa sia-sia? Sorot mata Roy yang tajam tapi menenangkan membuat Tara goyah lagi. "Kalau sama Tari sih gue kenal. Dia ini teman SMA gue." Roy tertawa senang. "Apa kabar, Ri? Lama banget kita nggak ketemu." Senyuman Tara langsung lenyap. Ia menyesal karena beberapa detik yang lalu hatinya nyaris jatuh di tempat yang sama untuk kedua kalinya. Mestinya Tara harus punya pertahanan diri yang kukuh supaya saat Roy salah mengenali siapa dirinya, ia tidak perlu merasakan perih di dada. Tara seharusnya juga selalu memancangkan kuat-kuat kenyataan pahit di otaknya: Arroyan hanya tertarik pada Tari-saudara kembarnya-dari dulu dan mungkin sampai sekarang. Tapi tiba-tiba Roy mulai memberi Tara perhatian. Namun, seiring dekatnya hubungan mereka, kepastian yang Tara harapkan dari Roy tidak kunjung datang. Persis seperti remahan roti yang berceceran di tempat yang tidak jelas, hubungan mereka juga tidak pasti akan dibawa ke mana. Tara bingung antara terus menunggu atau melepaskan Roy. Start: 19 Desember 2020 Finish: 15 Januari 2021 ____________ ✔Silakan follow penulis sebelum baca. ____________ ✔Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar jika kamu menyukai cerita ini. ____________ If you are reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, you are very likely to be at risk of a MALWARE attack. If you wish to read this story in it's original, safe, form, PLEASE GO TO: https://www.wattpad.com/story/218544018-breadcrumbing Thank you @tikayudya
Quizás también te guste
Slide 1 of 9
ANNA [completed] cover
Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi?  cover
Breadcrumbing [END] cover
MAGIC IN CAFE [END] cover
Dikejar Warisan [REVISI] cover
Sejenak Sebelum Pergi ✔️ cover
Bittersweet Be A Baba cover
Gadis [TAMAT] cover
Kelebihan Garam (LENGKAP SUDAH TERBIT)  cover

ANNA [completed]

34 Partes Concluida

Budayakan follow sebelum membaca :) -ANNA- Jika saja hari itu Ana nekat. Jika saja hari itu semuanya setuju. Jika saja hari ini terjadi pada hari yang lalu. Mungkin tidak akan seburuk ini. Mungkin tidak akan ada keramaian tanpa undangan. Mungkin. Semuanya hanya kata jika yang tidak akan pernah menjadi mungkin. Dan 'mungkin' yang berakhir bukanlah 'mungkin' yang selama ini Ana harapkan.