Mahar Cinta Untuk Afifah

Takdir manusia tidak bisa ditentukan oleh manusia itu sendiri. Manusia juga tidak bisa menolak ketika Tuhan menyelundupkan ruhnya ke dalam rahim siapa. Begitu juga dengan Yulia Nur Afifah. Dia terlahir sebagai gadis yang memiliki kecantikan yang luar biasa. Bahkan putra kiai pun tersihir oleh kecantikannya. Namun sayangnya ia tidak bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Lantas nasib membawanya ke dalam perjodohan sehingga ia harus menerima ketika ayahnya menikahkannya dengan seorang pemuda yang tidak lain gurunya sendiri. Ustadz Faris merupakan jebolan Pesantren Nurul Falah Lombok, diberi tugas mengajar oleh Bu Nyai sehingga membuatnya sering bertemu dengan gadis yang akan dijodohkan dengannya itu. Sebuah pernikahan yang sama sekali tidak dilandasi oleh cinta apalagi pacaran. Setelah Afifah lulus SMA, mereka berdua merantau ke Kota Malang dengan menempati rumah orang tua Afifah. Di sinilah konflik demi konflik dimulai. Cinta sulit untuk dimunculkan dari dalam hati Afifah sehingga menjadi kesempatan bagi orang lain untuk merampasnya dari Faris. Tetapi berkat kesabaran dan ketabahan Faris dalam setiap memberikan penjelasan tentang Al-Quran, membuat Afifah menyadari bahwa sebenarnya suaminya itu mencintai dirinya dengan tulus. Lantas, apakah rumah tangga mereka bahagia dengan tanpa adanya cinta? Apakah Afifah kemudian bisa mencintai Faris dengan tulus?.