Penulis: Qi You
Sinopsis:
Putri duyung kecil itu terbangun dan mendapati dirinya dicuri oleh seekor lumba-lumba kecil.
Anak-anak putri duyung baru saja memecahkan cangkangnya, dan bahkan orang tua mereka belum pernah melihat mereka sebelumnya, jadi mereka berbaring di pantai manusia dalam keadaan linglung.
Ekor putri duyung kecil itu lembut, dan mata birunya yang bulat basah, linglung dan menyedihkan.
Seekor anak manusia berjongkok di depan anak putri duyung, bibirnya mengerucut, dan matanya yang gelap menatapnya tanpa bergerak.
Kemudian, ada lebih banyak sumpit di atas meja keluarga Pei di Jingcheng.
Satu-satunya tuan muda di keluarga Pei menjaga adiknya dengan ketat, dan siapa pun yang berani berbicara sedikit lebih keras akan balas menatap dengan mata galak.
Keluarga Pei: Apa yang kamu ambil ... Nah, lelaki kecil itu cukup lucu, di mana orang tuamu? Tidak ada tempat untuk pergi? Atau hanya hidup?
Teman Sekelas: Dimana murid pindahan dari pedesaan ... Yu An'an, bisakah kau berteman denganku!
Seorang penyanyi lalu lintas tertentu, bintang film dan televisi tertentu, dan ketua kelompok tertentu: rasa ini ... anak ikan yang hilang dalam keluarga kami! ! !
Keluarga Tuan Muda Pei mencoba yang terbaik untuk melindungi putri duyung kecil itu. Namun, dia tidak tahu kapan harus memulainya. Ada begitu banyak orang yang merampok putri duyung itu?
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.