Hati dingin dan tatapan tajam nya membuat semua orang menganggap nya seperti predator yang sedang mengintai mangsanya. Tak pernah tersenyum , tertawa dan menangis membuatnya dikenal sebagai si manusia tanpa ekspresi. Semua orang membicarakan dan membullynya, tetapi sang empu hanya diam beribu kata dan memilih untuk memasukkan setiap ocehan para manusia itu ke dalam kuping kanan lalu dibuang lewat kuping kiri.
1 part