WHITE CAMELIA
  • Reads 2,692
  • Votes 455
  • Parts 30
  • Reads 2,692
  • Votes 455
  • Parts 30
Ongoing, First published Mar 15, 2021
SINOPSIS

"CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA ITU OMONG KOSONG!" Seru Changsub suatu ketika. Ia sedang duduk menyesap minuman kerasnya ketika seseorang yang hanya dilihatnya selama 7 detik menganggu setiap tidur malamnya.

Mereka menyebutnya Camelia. Nama cantik yang asing di telinga banyak orang. Namun melekat kuat seolah hanya ada satu nama di hati Changsub.

7 detik yang tak berkesan itu, membuat Lee Changsub terjebak dalam bayangan camelia selama ini.

"Apa ini yang dinamakan Cinta pada pandangan pertama? Bukankah itu hanya omong kosong? Lalu kenapa ia tak melepaskan diri dariku? Atau ... aku yang tak bisa lepas dari bayang-bayangnya?" 

"Camelia ..."
All Rights Reserved
Sign up to add WHITE CAMELIA to your library and receive updates
or
#19jungilhoon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.