Nabeel Gibran Rafassya tidak lagi memiliki alasan untuknya tetap bertahan ketika rumah yang seharusnya menjadi tempatnya untuk pulang sudah tak bisa lagi ia harapkan. Ketenangan dan kebahagiaan tak lagi dia rasakan ketika teriakan dan cacian mendominasi, juga tubuhnya yang kini menjadi pelampiasan segala emosi. Nabeel ingin menyerah ketika bahagianya telah dihancurkan, harapannya telah dipatahkan, dan luka selalu ia dapatkan. Namun ketika dirinya mulai muak dengan kehidupan, semesta mempertemukannya dengan seorang gadis bernama Vanya Zevara. "Lo mau bunuh diri? Kalau mau jangan di rel kereta. Itu nggak keren banget. Sini gue tunjukkan tempat yang bagus dan aestetik kalau lo pengen mati." Itu adalah kalimat pertama yang gadis itu ucapkan dan pelukan pertama yang Nabeel rasakan. Sebenarnya apa yang semesta rencanakan atas segala pertemuan? ***
5 parts