Ini cerita tentang perjalanan seorang gadis dalam menemukan hidupnya. Terjebak dalam rasa yang tak biasa. Cerita lama yang harus berakhir walau tak pernah dimulai. Bukan luka atau kenangan yang ia miliki. Hanya sepenggal kisah cinta sendiri.
Apa menariknya dari mengagumi seseorang secara diam-diam?
Apakah semenarik itu hingga kau tak mau untuk mengakhiri?
Atau kau saja yang terlalu menikmati.
Terlalu percaya diri.
seolah bumi hanya berputar kepadamu.
nyatanya kamu tak pernah menjadi poros dunia.
kau hanya menempel pada dunia ini tanpa sumbangsih apapun.
Lalu apa yang kau lakukan selama ini?
Apakah kau hanya berdiam diri saja?
Tentu tidak bukan?
Namun semua usahamu lantas sirna, tanpa pengakuan.
Ataukah hanya pengakuan yang kau mau?
Jika kau hanya mencari pengakuan dan eksistensi lalu apa menariknya dunia.
Berkali-kali ia jatuh pada hati yang berbeda, namun selalu kembali pada sosok itu. Benar saja ia selalu dengan mudahnya menjatuhkan hati. Tipe gadis yang mudah nyaman. Jika kau ingin membuatnya tertarik, cukup berbuatlah yang manis. Walau itu tidak ditujukan padanya, ia pandai membuag spekulasi.
Selain ia panda membuat spekulasi yang bisa membuatnya rendah hati, ia juga bisa membuat spekulasi yang menunjukkan kepercayaan dirinya yang tidak masuk akal. Dasar, tindakan yang tidak pernah menguntungkan diri sendiri.
Ia tahu, ia tidak boleh mengandalkan keberuntungannya. Namun sayang, beberapa saat ini kemampuannya seolah meninggalakannya. Mengejek perjalanan seperabadnya. Bagaimana perjalanannya seperabad ini?
Melihat satu persatu teman membagi undangan dan memasang foto pernikahan memanglah sangat menyebalkan. Mau protes bukan hak. Mau curhat di media sosial, terkesan terlalu menyedihkan. Lalu bagaiamana ini?
Mbah Tedjo pernah berkata: Kita bisa menentukan dengan siapa kita akan menikah. Namun kita tidak bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta.