Partner In Cryme✔
  • Reads 340,399
  • Votes 67,078
  • Parts 87
  • Reads 340,399
  • Votes 67,078
  • Parts 87
Complete, First published Mar 18, 2021
Abella Bestari, perempuan yang duduk di bangku kuliah, baru merasakan gimana pusingnya kuliah online yang dia jalani selama satu tahun belakangan ini. Dia yang biasanya merasa aneh melihat cuitan di menfess twitter saat banyak orang menangis hanya karena frustrasi dengan kehidupan kampus mereka---terutama ketika mengerjakan tugas---karena dia menganggap tugas di kampusnya masih standar, merasakan sendiri posisi itu. Sampai akhirnya, kata-kata yang sering diucapin teman-temannya di kampus dan paling gak masuk akal baginya ... dia utarakan juga : STRESS BANGET, AKU MAU NIKAH AJA!

Juan Dirgantara, laki-laki yang bisa dibilang tampan dan mapan. Sayangnya, sampai di usia 27, dia belum juga bisa menemukan tambatan hati. Padahal dulu, Juan punya rencana untuk menikah di usia 25 tahun. Dia selalu bingung untuk memulai PDKT dengan lawan jenis meski banyak yang menunjukkan ketertarikan padanya. Semakin dewasa usianya, Juan merasa bosan sendirian. Tapi, belum ada yang cocok dan bisa buat dia ingin mengenal perempuan-perempuan yang ditemui lebih jauh lagi. Juan gak tau, apa yang salah pada dirinya. Sampai Juan pasrah dan minta tolong sang mama untuk mencarikan perempuan yang siap dinikahi secepatnya.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Partner In Cryme✔ to your library and receive updates
or
#424jungkook
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
143 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
Luka [End] cover
Sense of Stability[END] cover
Lovely Husband [END] cover
Our Love (End) cover
Catatan hati seorang selingkuhan cover
Chasing You | TAMAT ✔ cover
Dilarang saling rindu! (Tamat) cover
Tentang Rasa [ COMPLETED ] cover
After Graduation cover

BUCIN MAS ARSITEK

143 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.