AMORIES | Taennie
  • Reads 63
  • Votes 12
  • Parts 1
  • Reads 63
  • Votes 12
  • Parts 1
Ongoing, First published Mar 20, 2021
Bukan cerita tentang hal manis sepasang kekasih yang selalu diiringi dengan kasih sayang, coklat, kata-kata cinta dan sebagainya.

Tentang perjodohan pasangan yang tidak diinginkan seorang gadis Pecicilan dan ketua geng.

Jennika mahesanda, atau Jennie. Seorang Gadis cantik yang selalu ditemani dengan kenakalan remaja, tawuran, dan balapan. Apa yang kau pikirkan dengan gadis ini? Lemah lembut? Big no!

"Ganti biaya service motor gue, anjing! Enak aja lu mau kabur."

"Saya bahkan bisa mengganti dengan yang baru. Tetapi, menikahlah dengan ku, bocah."

Pravante Erjazeon, atau vante.
Seorang pria berkarisma yang memiliki berjuta kejutan dan rahasia, Seorang CEO salah satu perusahaan ternama. Sayangnya, termasuk salah satu daftar blacklist dari Jennika mahesanda. Yang harus kau ketahui, pria ini menyebalkan.
_________________________________________

WARNING CODE⚠️
Cerita ini bersifat fiksi, semua tokoh yang ada dicerita hanya saya gunakan untuk keperluan cerita saya dan tidak ada sangkut pautnya di kehidupan real para tokoh.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add AMORIES | Taennie to your library and receive updates
or
#920taennie
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Choose Family  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [PO] cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.