... "Kenapa!! Bukan aku!! Jelas-jelas kamu tahu. Aku menyukaimu dari dulu. Baca." Driyan menyodorkan ponselnya ke arahku. Aku membaca pesan yang dia kirimkan untukku dinomor ponselku yang lama. Banyak sekali. Bahkan curhatan-curhatannya. Masih tersimpan didraf pesannya. Aku hanya bisa terdiam. Hampir saja air mata ini menetes tapi aku harus bisa menahannya. Aku tahu ini tidak akan pantas dilakukan gadis yang sudah bertunangan. Ini akan membuatku goyah. ....