"Heran gue, apa sih yang sebenernya dia kasih sampe lo kaya gini, bukan hati kan, Na? Apa yang lo dapet dari dia? Bahkan hatinya aja bukan buat lo, Na. Jangan seakan akan lo itu pengin dia yang nglengkapin tulang rusuk lo sedangkan hatinya aja ngga pernah sepenuhnya buat lo, Na. Dia itu breng... "
"Stop, Sen! " potong Kana keras "..iya tau dia brengsek, dia brengsek banget lebih dari yang lo tau, dan gue.. Gue bego, Sen. Gue perempuan paling bego yang masih bertahan di satu tempat cuma buat cowo brengsek kaya dia! " matanya berapi-api berusaha menyuarakan apa yang sedang ia rasakan saat ini, Kana sudah tak bisa membendung cairan bening di kelopak matanya.
Gadis itu menelungkupkan wajah di atas meja, berusaha meredam segala emosi yang menggerogoti hati dan pikirannya.
"Sorry, Na, gue kelepasan. Gue cuma ngga mau lo terlalu terpaku sama apa yang udah seharusnya ngga lo pikirin lagi. Gue cuma mau liat lo seneng"
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.