-Follow yuk sebelum baca-
"Mau kemana kamu" . Tanya seorang perempuan pada lelaki didepannya yang baru saja ingin berbalik badan, nada perempuan itu terdengar ketus. Lelaki yang hampir ingin meninggalkan tempat itu pun tidak jadi melangkah. Lelaki itu tersenyum tipis , tidak terlihat oleh perempuan itu. Perempuan itu seolah memalingkan wajah , sedikit malu dan gugup.
"Tadi suruh pergi". Jawab lelaki itu sok polos, perempuan itu melotot garang. Dasar, lelaki jaman sekarang tidak peka sama sekali , batin perempuan itu. Melihat perempuan itu melotot padanya, lelaki itu pun meneguk ludahnya pelan. Memang ada yang salah dengan perkataannya?
"Dasar ya! Semua lelaki itu sama. Gak peka sama sekali!!!! ". Teriak perempuan itu, membuat lelaki didepannya meringis sakit pada kupingnya akibat lengkingan suara itu. Dasar, wanita memang sulit dimengerti, batin lelaki itu.
-Brama Bagaskara
-Ayudia Shena Pranata
Bagaimana kisah rentan di masa remaja mereka ? Hingga kelak akan bersama.
Vote & comment jgn lupaa
Selamat membaca✌
24/03/2021
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan