"Gue nggak pernah ngelarang lo untuk jatuh cinta sama siapa pun itu, tapi bukan gue. Gue keberatan. Dan gue melarang itu."
"Tapi Islam nggak pernah melarang seorang istri untuk mencintai suaminya, 'kan? Sekarang giliran Ifa yang tanya sama Kak Fi, bagaimana seandainya kalau Ifa udah jatuh cinta sama Kak Fi? Bahkan jauh sebelum perjodohan ini?"
***
Dulu, aku kira pernikahan yang dilakukan oleh dua orang remaja yang masih duduk di bangku SMA dengan berlandaskan perjodohan itu hanyalah sebuah cerita fiksi belaka, seperti cerita yang ku baca dari beberapa novel. Tetapi ternyata tidak, tidak setelah aku sendiri yang merasakan pernikahan yang berlandaskan perjodohan itu.
Aku Alifa, remaja berusia 16 tahun yang sudah harus berstatus sebagai seorang istri dari Al-Kahfi Danuandra, laki-laki berusia 18 tahun yang tak lain adalah Kakak kelasku sendiri di SMA Giat Cenderawasih.
Hubungan pernikahan ini sangat rumit, bahkan semakin rumit karena Kahfi yang tidak pernah mau menerima perjodohan ini, dan menganggap bahwa aku adalah sumber segala kesialan yang di terimanya. Tetapi disinilah awal dari perjuanganku, perjuangan untuk menjadi muslimah yang lebih tangguh, perjuangan untuk mempertahankan pernikahan yang selalu di hiasai dengan kekerasan fisik dan tangisan, dan perjuangan untuk mengembalikan seorang Al-Kahfi Danuandra yang ku kenal dua tahun silam.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan