Our Time • Jikook {REVISING-COMPLETED)
  • Reads 15,241
  • Votes 1,710
  • Parts 27
  • Reads 15,241
  • Votes 1,710
  • Parts 27
Ongoing, First published Mar 25, 2021
"Sebelum pria perfeksionis itu datang menghantuiku, yang aku tahu hanya hitam dan putih karena aku sudah menghapus seluruh jajaran warna agar lebih nyaman. Jimin, dia mengacak-acak pertahananku dengan ketulusan yang dia pancarkan diam-diam. Semua seperti lelucon di dalam dongeng yang anehnya, masih ada yang percaya termasuk aku. Shibal!" - Jungkook


(Revisi bertahap)

"haha kau fikir aku mau membuat diriku yang rapih dan tertata ini masuk kedalam hidupmu yanh awur-awuran? Kau itu menyebalkan, sok penuh rahasia walaupun kuakui hitam putih yang Jungkook punya adalah hal yang kucari di tengah pelangi ini. TAPI BISAKAH KAU JANGAN MENYALAHKANKU TERUS? GIGI KELINCI!" - Jimin.


Jungkook yang menganut hidup "my life is not yours" bertemu dengan Jimin yang sudah terlalu lama berada disangkar emas. Mereka sangat berbeda dari segi apapun tapi keduanya merasakan adrenalin yang berbeda ketika mengisi hari-hari satu sama lain. Menyenangkan sekaligus menyebalkan dan keduanya menikmati tarik ulur itu hingga akhirnya menyadari bahwa mereka memang satu.


⚠️ WARNING ⚠️

Cerita ini hanya untuk orang-orang yang nyaman dengan BL dan juga mengandung cerita dewasa lainnya. jangan baca kalau kalian bukan kaum shipper. thanks - CHI
All Rights Reserved
Sign up to add Our Time • Jikook {REVISING-COMPLETED) to your library and receive updates
or
#13btsjimin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.