"Ni bocah gemes banget tapi ngeselin ya." Ketentraman jiwa Aletta terganggu sejak bayi laki-laki itu datang ke rumahnya. Dia tidak tahu dari mana bayi itu berasal tapi seakan-akan ini sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga bayi itu. Ingin rasanya Letta mengirim bayi itu ke panti asuhan. Tapi jangankan panti,tetangganya saja tidak kuat menjaga bayi kecil itu. Oleh sebab itulah Letta rela mengurungnya di kamar saat ia pergi ke sekolah. "Siapapun emaknya tolong jemput ni bocah sekarang juga. Gue udah capeee!!!" "Sabar ya,Ta. Anggap aja ini ujian buat lo." "Itung-itung latihan buat jadi ibu." "Ihhh gemes banget siihh" "BACOT LU SEMUA!"