Dengan wajah memerah Na Jaemin duduk meringkuk di ruang ganti. Celana dalamnya sudah basah. Kejantanannya terasa sakit akibat mengeras di balik celana jeans ketatnya. Ia memejamkan matanya erat-erat sambil menggigit bibir bawahnya. Keringatnya mulai mengucur deras disertai rasa pusing. Mengapa siklus ini harus datang sekarang ??? "Jaemin ! Kau dimana ? Bar sedang ramai !" Gawat ! itu suara Jeno ! Jika dia melihat aku seperti ini, maka... 'Braaaaakk' "Disini kau rupanya ! Bagaimana kau bisa duduk santai sedangkan..." Celotehan Jeno berhenti. Ia tertegun melihat keadaan kekasihnya. "Jaemin ???" Dengan tubuh gemetaran dan wajah memerah Jaemin mencoba berbicara sebiasa mungkin. "Ba, bantu aku untuk mendapatkan inhibitor..." Sudut bibir Jeno perlahan melengkung. Dengan seringainya ia perlahan mendekat, ia berlutut kemudian mencubit pelan dagu Jaemin. "Apa kau butuh bantuan ?" Jaemin membelalak sebelum memalingkan wajahnya. "Ti, tidak ! Jangan melakukannya disini ! Hanya carikan aku penghambat !!!" Jeno tersenyum sambil membuka ikat pinggangnya. "Aku akan melakukannya dengan cepat. Jadi kita bisa melanjutkan pekerjaan kita..." Jeno langsung menerkam Jaemin, membuka ikat pinggangnya dengan cepat dan langsung menurunkan celananya. "Je... Jeno... Tunggu dulu..."All Rights Reserved