"Bahagia itu hanya bias-bias fatamorgana di tengah gurun gersang bernama nestapa. Hanya datang untuk singgah dan menyambut luka yang kelak datang untuk menetap" -Dirgantara paku bumi "Aku muak! Kau pernah datangkan bidadari pencabut renjana yang membuat hatiku hancur remuk tak berbentuk, lalu kenapa kini setelah kau datangkan kembali bahagiaku yang baru, kau malah cabut kembali dengan cara yang keji bernama kematian? Tuhan! Aku muak!" Seru dirgantara dihadapan setumpuk tanah yang telah menjadi rumah baru sang terkasih.