Kamu itu Subhanallah

Ara Zalika harus kehilangan ayahnya tepat di usianya 12 tahun. Ia menyaksikan sendiri saat lengan dan tubuh ayahnya terpisah ditimpa bangunan rumah. Trauma mendalam yang dialami Ara Zalika menjadikannya sosok tegar, mandiri dan bersumpah tidak akan pernah menangis lagi seumur hidupnya, seberat apapun kesedihan nanti menimpanya. Ibunya adalah sosok penyayang yang berprofesi sebagai pedagang keliling dan Fani adalah adik satu-satunya.
Di kampus farmasi, Ara berkecimpung di dunia aktivis dan english debating. Sayang sekali, ditengah hiruk pikuk studinya, ia mengetahui bahwa Dwi, sahabat kecilnya berpacaran dengan Nanda, lelaki yang selama dua tahun terakhir dicintai oleh Ara. Kekecewaan Ara meluap karena ditikung oleh sahabat sendiri. Ia akhirnya percaya bahwa pengkhianatan sering datang dari orang terdekat. Padahal Dwi sudah tahu sejak lama tentang perasaan Ara. Untung saja, ada Hawa yang hadir sebagai penguat dan tempat berbagi kisah.
Kisah ajaib Ara pun dimulai ketika ia menjadi tim sukses pemilihan presiden mahasiswa. Kejadian lucu dan beragam kebetulan bermunculan. Ara sadar bahwa ia telah jatuh cinta kepada presma yang bernama Adizul Ilahi. Sosok idola yang relijius dan tampan membuatnya minder atas rasa yang dimilikinya. Maka, ia memutuskan mencintai dalam diam.
Lalu, apa jadinya jika akhirnya Nanda jatuh cinta kepada Ara? Apakah ia tergoda saat Nanda menyatakan cinta? Lalu, bagaimana dengan prinsip hidupnya bahwa ia tidak akan pernah menangis lagi setelah kepergian ayahnya? Apakah itu masih berlaku saat ternyata adik kandungnya kecelakaan dan meninggal dunia? Bagaimana perasaan Ara ketika melihat Hawa bermesraan bersama sang presiden mahasiswa? Apakah memang nyata adanya bahwa pengkhianatan memang datang dari orang terdekat? Maka, saksikanlah, novel ini akan menjadi saksi bahwa takdir Allah itu ajaib.