Aku memang pacarnya, namun dia sama sekali tak pernah melirikku. Ia hanya menganggap status pacaran ini untuk mengikatku, supaya aku tidak kabur darinya. Supaya aku dapat Ia suruh semaunya. Dia lebih perhatian kepada sahabat perempuannya. Bahkan mereka berdua bermesraan tepat di depan mataku. Percuma untuk diriku protes atau cemburu, karena pada akhirnya aku lah yang disalahkan dan dibentak olehnya. "kapan dia akan melirikku? kapan dia akan memperhatikanku? kapan dia akan berhenti menyakitiku?" pertanyaan itu selalu muncul tiap hari.
1 part