I Hate You. Tiga kata, delapan huruf, dan satu arti. Sesimple itu di ucapkan, namun semenyakitkan itu di dengar. Tapi tidak bagi Zea dan Alva. Kata-kata itu seperti sudah biasa untuk keduanya. Biasa untuk di lontarkan, dan biasa untuk di dengar. "Apa?" Alva menatap Zea, mengangkat sebelah alisnya. Wajah sok polosnya menatap Zea yang terlihat sangat marah padanya. Zea menatap tajam ke arah Alva. "KENAPA LO NGGAK MATI AJA SIH BANGSAT! GUE BENCI BANGET SAMA LO!" "Kok sama?" Alva mengangkat sebelah alisnya, "I Hate You too," balas Alva, santai. Tiada hari tanpa pertengkaran. Tiada hari tanpa tatapan ke bencian. Tiada hari tanpa saling menghina. Penasaran dengan kisah Zea dan Alva yang saling membenci? Yuk, baca kisah mereka!
20 parts