The morning will come again
No darkness, no season is eternal
Until the days of flower blossoms;
Please stay, please stay there a little longer.
Hanamichi yang berarti "jalan bunga". Begitulah nama panggung pementasan Kabuki yang menjulang ke arah penonton. Untuk seorang aktor yang berjalan di atasnya, kilau cahaya pertunjukan dan gemuruh tepuk tangan penonton adalah puncak dari kesuksesan suatu karir. Untuk seorang aktor, jalan ini dibuat di atas hasil keringat dan darah penulis, pekerja kasar, pemusik, pedagang tekstil, dan rekan aktor lainnya. Di dalam pertunjukan, identitas dan status tidak lagi berarti apa-apa. Hanya ada tangis, tawa, dan sandiwara kehidupan.
Ini adalah cerita tujuh orang dari berbagai latar belakang dan status sosial yang menemukan titik tengah kesetaraan dan keluarga di zaman Edo.
! Peringatan: representasi sejarah yang sangat tidak akurat
Ide Cerita: Amelia Ivanka; Floretta Eleora; Gracia Yolanda
Penulis: Amelia Ivanka; Floretta Eleora; Gracia Yolanda
Ilustrasi: Amelia Ivanka; Floretta Eleora
Collaboration with @Alunamoona
Marcel merupakan seorang pemuda yang berjiwa bebas. Terlahir dari keluarga kaya tak menjadikan Marcel sebagai anak yang sombong. Bahkan Marcel terkadang menjelajahi suatu tempat di mana para anak kalangan bawah bermain.
Saat itu, Marcel pergi ke sungai untuk memancing bersama teman-temannya. Akan tetapi, bukan ikan yang menancap pada mata kailnya, namun sesuatu yang mampu mengubah seluruh hidupnya. Sebab, ketika Marcel membuka mata, dia tahu bahwa ajalnya akan segera tiba. Itu karena dia bertransmigrasi menjadi kakak laki-laki protagonis yang jahat, yaitu sebagai Hael de Asenath, di mana karakter itu diceritakan mati di awal novel.
Lantas, bagaimana caranya Marcel bertahan hidup sebagai Hael yang jahat? Haruskah dia menarik hati adik laki-lakinya? Yah, itu juga karena adiknya ternyata adalah anak yang menggemaskan!
Don't copy
Sumber pict : pinterest