Kata orang, bersih itu sebagian dari iman. Nah, kalau kata dokter gigi, kebersihan karang gigi itu sebagian dari kerja keras menyikat gigi. Tapi, sejak kecil, serajin apa pun Ria menyikat gigi, dia tetap saja harus merawatkan giginya ke dokter gigi.
Setelah beranjak dewasa, Ria pikir siksaan ke dokter gigi itu sudah usai. Tapi, di tengah tugas pentingnya, kepalanya mendadak sakit hingga membuatnya tak bisa bekerja dengan baik. Ketika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ketidakberesan, dokter jaga di UGD menyarankan Ria ke dokter gigi.
Mimpi buruknya kembali dimulai.
Terutama ketika dokter langganannya sedang cuti, digantikan dokter lain yang luar biasa ganteng dan berlesung pipi. Jantung Ria berdegup kencang di bangku eksekusi poligigi. Memang sih, Ria masih single, dan tak ada cincin melingkari jari manis Dokter Edwin. Tapi, pertemuan pertama mereka tak bisa dibilang mulus. Ditambah lagi Ria lupa menyikat gigi sebelum ke poligigi...
Hancur sudah kesan pertama Ria di mata si dokter tampan!
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏