Kata orang, bersih itu sebagian dari iman. Nah, kalau kata dokter gigi, kebersihan karang gigi itu sebagian dari kerja keras menyikat gigi. Tapi, sejak kecil, serajin apa pun Ria menyikat gigi, dia tetap saja harus merawatkan giginya ke dokter gigi.
Setelah beranjak dewasa, Ria pikir siksaan ke dokter gigi itu sudah usai. Tapi, di tengah tugas pentingnya, kepalanya mendadak sakit hingga membuatnya tak bisa bekerja dengan baik. Ketika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ketidakberesan, dokter jaga di UGD menyarankan Ria ke dokter gigi.
Mimpi buruknya kembali dimulai.
Terutama ketika dokter langganannya sedang cuti, digantikan dokter lain yang luar biasa ganteng dan berlesung pipi. Jantung Ria berdegup kencang di bangku eksekusi poligigi. Memang sih, Ria masih single, dan tak ada cincin melingkari jari manis Dokter Edwin. Tapi, pertemuan pertama mereka tak bisa dibilang mulus. Ditambah lagi Ria lupa menyikat gigi sebelum ke poligigi...
Hancur sudah kesan pertama Ria di mata si dokter tampan!
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.