"Bagiku, dicintai itu mahal harganya." Malam ini, dia dipaksa menengok kebelakang setelah sekian lama menghindari segala peristiwa yang sudah terlewati. Ada banyak hal yang baru dia sadari, rasa cinta yang selama ini dia cari ada di mesin jahit ibu yang kian berbunyi menembus hening dan dinginnya malam. Ibu memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya. Sosok pertama yang membuat dia dicintai sudah berlayar 8 tahun silam, sejak itu dia selalu mengais cinta dari sisa-sisa karena tidak pernah lagi merasakan rasa cinta yang sama besarnya semenjak sosok itu berlayar menuju dermaga kedamaian. Sekali lagi kalimat itu terlontar namun kali ini tampak berbeda. Bukan. Bukan dia yang melontarkannya. Tapi, ibu. "Nak, jika bagimu dicintai itu mahal harganya. Maka, akan ibu usahakan agar kita bisa membeli rasa cinta itu dari semua orang."Todos los derechos reservados
1 parte