Aisyah hanyalah seorang gadis sebatang kara yang rela merawat anak dari sahabat dan pujaan hatinya, anak yang lahir tanpa adanya ikatan pernikahan.
Cacian dan makian tak luput ia rasakan, luka yang ditaburi garam pun sudah akrab ia rasakan. Hatinya terlampau kebal menerima berbagai penolakan saat membesarkan Zahra meski hanya sepotong hati yang ada.
Ia hanya memiliki sepotong hati setelah kesakitan tak berkesudahan itu melanda dirinya. Tangis dan doa menjadi teman setianya.
Hatinya perlahan terbuka kembali guna mencari sepotong hatinya yang hilang. Harapan itu membuncah saat seorang lelaki sholeh datang untuk melamarnya dan bersedia menerima kehadiran anaknya, Zahra.
Akad tinggal di depan mata. Kebahagiaan Aisyah sangatlah dekat. Namun, sepertinya takdir masih tak memihak pada Aisyah.
Karena nyatanya, cinta masa lalunya kembali datang. Refan-ayah dari Zahra-itu datang dan melamarnya untuk menjadi Ibu resmi dari Zahra.
Bingung, itulah yang Aisyah rasakan.
Antara masa depan dan cinta masa lalu sekaligus ayah dari Zahra.
Dia dihadapkan pada dua pilihan, menemukan sepotong hatinya yang hilang atau memberikan Zahra ayah kandungnya.
Mampukah Aisyah menemukan sepotong hatinya yang hilang?
---
"Aku datang, aku ingin menjadikanmu istri dan ibu dari Zahra, anakku. Kalau ayah kandung Zahra adalah aku yang kini berdiri di hadapanmu, kenapa kau masih memerlukan orang lain untuk jadi pendampingmu?" Refan Syah Anandito.
"Allah, kau datangkan dia dengan segala kelugasan hatinya meminangku, apa yang harus aku katakan? Zahra memang anaknya, tapi bagaimana dengan nasib hatiku ke depannya?" Aisyah Shaquella.
Inilah lima-liku kehidupan seorang Aisyah. Ibu pengganti dari anak sahabatnya yang bernama Zahra.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.