"Aku akan tetap di sini untuk mencarinya hingga bertemu karena dengan cara itu aku bisa memaafkan diriku karena kesalahanku di masa lalu." -Naya "Sejak dulu hingga sekarang aku tidak suka pada jurnalis dengan caranya menggiring opini yang memperumit semua kasus hingga sulit untuk memecahkan kasus itu sendiri." -Diga Nayra Firlian, mantan reporter SCMTV yang cukup populer pada masanya, kini memilih bekerja sebagai ketua keamanan di salah satu Mall besar Palembang karena rasa bersalahnya yang besar terhadap korban yang pernah ia beritakan di program eksklusifnya. Namun, pekerjaannya saat ini tak membuatnya berhenti dari kebiasaanya, yaitu mencari korban hilang dan tindak kejahatan yang terjadi di sekitarnya saat ini. Sementara itu, Dirgantara Alvino, pria yang baru saja dilantik sebagai Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Palembang siap menjalankan tugas dan kewajibannya. Akan tetapi, tak seperti polisi kebanyakan Diga justru membenci media yang bisa membantu citra baik sebagai anggota kepolisian. Baginya media justru memperumit keadaan dengan kasus yang sedang ditangani dan itu pernah ia alami di masa lalu hingga timnya harus dibubarkan secara paksa karena tidak dapat memecahkan sebuah kasus. Naya dan Diga adalah dua orang yang memiliki kepribadian bertolak belakang. *Namun, sikap peduli yang dimiliki keduanya meski dengan cerita yang berbeda membuat mereka selalu bertemu bahkan dengan tidak sengaja justru memecahkan kasus demi kasus.