DIA LANGITKU
  • Reads 8,877
  • Votes 472
  • Parts 27
  • Reads 8,877
  • Votes 472
  • Parts 27
Ongoing, First published Apr 04, 2021
Memulai hal baru dengan seorang gadis cantik, yang jika bersamanya membuat hidup seorang laki laki ini lebih berwarna. Laki-laki yang terkenal badboy dengan wajah yang cool, datar, dan dingin, ditambah ia sebagai leader basket dan juga leader dari geng motor yang cukup terkenal. Selalu terlihat baik jika bersama teman dan orang tersayangnya, siapa sangka ternyata mempunyai sisi yang hancur. Banyak teka-teki yang harus ia lalui disekitarnya. (Ghifari Alfa Tezer)

Memulai hal baru dikehidupan dikota yang baru. Cukup menguras isi tenaga seorang gadis cantik yang bisa dikatakan cewe bodoamat dan terkesan cuek dengan sekitarnya tetapi sangat menyukai apa yang ada dilangit dan mungkin menyukai juga langitnya sendiri?. Dan siapa sangka juga ternyata ada hal yang di sembunyikan di kehidupan di kota lamanya? (Azella Alexana Pramana)

ini bukan tentang siapa yang pertama jatuh cinta, tapi ini tentang dimana rasa nyaman muncul dengan hadirnya seseorang yang baru. Jatuh cinta bukan hal yang mudah untuk bisa dirasakan tapi berbahagia lah dengan langit mu yang selalu memberikan rasa itu.


selamat membaca, semoga suka 💐🫶❤️‍🩹
All Rights Reserved
Sign up to add DIA LANGITKU to your library and receive updates
or
#9bodoamat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Se-Hati [ End ] cover
Ada Dusta Diantara Kita cover
Music and Sign of Love  cover
parulian's cover
ALFA  cover
 ARGALA cover
SEMPURNA [END] cover
Denting cover
ARGA : LIMERENCE cover
AV cover

Se-Hati [ End ]

52 parts Ongoing

Dua orang yang bertolak belakang, Tiany dan Angkasa, seperti langit dan bumi. Tiada hari tanpa perdebatan, seolah setiap percakapan adalah arena adu argumen. Namun, ada sesuatu yang tumbuh di antara mereka-sesuatu yang tak pernah mereka sadari. Perdebatan yang awalnya hanya adu ego, kini menjadi medan pertempuran yang lebih rumit: perdebatan perasaan. "Lo nggak capek?" tanya Tiany, suaranya melembut, berbeda dari biasanya. Angkasa tertegun. "Capek? Maksud lo?" "Capek berdebat terus. Tiap hari. Kayak nggak ada habisnya," Tiany menatapnya dalam. Angkasa tersenyum kecil, lalu mendekat. "Mungkin kita bukan capek berdebat, tapi capek nahan perasaan."