Rindu Ardianti Putri.
Wanita yang selalu bisa menyemangati orang yang tengah sedih, selalu berusaha memahami dan mengerti semua orang, selalu berusaha menguatkan semua orang, sehingga orang orang tifak merasa sendirian. Rindu selalu menepuk bahu orang dan bilang "Kamu gak sendirian. Kalo kamu butuh aku atau kalo kamu percaya sama aku, aku siap jadi pendengar buat kamu".
Tapi, tanpa semua orang sadar, Rindu adalah orang yang tengah kesepian. Dia "sakit". Tanpa orang-orang tau, bahwa Rindu.....
Juga berharap.
Berharap, ada yang bersedia menemani langkahnya kala dia tengah lelah.
Apa kalian pernah mendengar tentang "Pembunuh nomor satu adalah pikiran jahat kamu sendiri."
Iya, itulah sosok Rindu. Wanita dengan segala pemikiran buruk tentang dirinya. Wanita yang selalu merasa tak pantas untuk lelaki manapun. Wanita yang selalu menghindar kala membucarakan tentang laki-laki. Wanita yang selalu berpikir
"Kelak, lelaki yang berjodoh dengannya. Benar benar mendapatkan sebuah "zonk" seperti dirinya."
Karena bagi Rindu, tujuan utama hidupnya sekarang bukan lagi tentang mimpi dan cita-citanya, bukan lagi tentang mencari pria idamannya. Tetapi, hidup Rindu, akan Rindu abdikan kepada keluarganya. Keluarganya akan menjadi prioritas utama. Meski nyawa Rindu sekalipun taruhanya. Tak apa, asalkan keluarganya hidup dengan baik dan layak.
Meski itu, Rindu harus mengubur mimpi dan cita-citanya dan juga.....
Mengubur harapanya untuk bersama dengan seseorang yang dicintainya.
Keluarganya.
Iya, hanya untuk mereka.
Demi mereka.