Rindu Ardianti Putri.
Wanita yang selalu bisa menyemangati orang yang tengah sedih, selalu berusaha memahami dan mengerti semua orang, selalu berusaha menguatkan semua orang, sehingga orang orang tifak merasa sendirian. Rindu selalu menepuk bahu orang dan bilang "Kamu gak sendirian. Kalo kamu butuh aku atau kalo kamu percaya sama aku, aku siap jadi pendengar buat kamu".
Tapi, tanpa semua orang sadar, Rindu adalah orang yang tengah kesepian. Dia "sakit". Tanpa orang-orang tau, bahwa Rindu.....
Juga berharap.
Berharap, ada yang bersedia menemani langkahnya kala dia tengah lelah.
Apa kalian pernah mendengar tentang "Pembunuh nomor satu adalah pikiran jahat kamu sendiri."
Iya, itulah sosok Rindu. Wanita dengan segala pemikiran buruk tentang dirinya. Wanita yang selalu merasa tak pantas untuk lelaki manapun. Wanita yang selalu menghindar kala membucarakan tentang laki-laki. Wanita yang selalu berpikir
"Kelak, lelaki yang berjodoh dengannya. Benar benar mendapatkan sebuah "zonk" seperti dirinya."
Karena bagi Rindu, tujuan utama hidupnya sekarang bukan lagi tentang mimpi dan cita-citanya, bukan lagi tentang mencari pria idamannya. Tetapi, hidup Rindu, akan Rindu abdikan kepada keluarganya. Keluarganya akan menjadi prioritas utama. Meski nyawa Rindu sekalipun taruhanya. Tak apa, asalkan keluarganya hidup dengan baik dan layak.
Meski itu, Rindu harus mengubur mimpi dan cita-citanya dan juga.....
Mengubur harapanya untuk bersama dengan seseorang yang dicintainya.
Keluarganya.
Iya, hanya untuk mereka.
Demi mereka.
INI NOVEL ADULT ROMANCE 21+, JANGAN ASAL BACA BAGI KALIAN YANG BELUM CUKUP UMUR.
••••
"Mau nikah dulu, atau kawin dulu? saya bisa semuanya? Pilih saja Nadi."
••••
Nadine Savaira (24 tahun) memutuskan kabur sejauh-jauhnya setelah membatalkan pertunangannya secara sepihak.
Ia kemudian tinggal di sebuah desa yang begitu asri dan saling bergantung satu sama lain. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Nadi langsung bekerja sebagai pegawai Puskesmas disana.
Suatu hari Nadi ditugaskan ibu lurah untuk menyambut seorang dokter baru di kampung mereka. Dia dokter yang sangat tampan, berusia 29 tahun. Di pertemuan pertama, dia sudah membisikkan tepat di telinga Nadi, kata-kata yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Tertangkap Nadi"
Dia lelaki itu, mantan calon suaminya Nadi, pemilik tatapan yang sangat tajam. Dosa Nadi padanya adalah, Nadi kabur saat mereka akan menikah.
Dan sekarang lelaki itu tampaknya ingin membalas dendam atas masa lalu tidak menyenangkan itu.
Ikuti kelanjutan kisah Nadine Savaira, Barra Dominic Arnault, dan Ravindra Albaraq W.