"Farach," panggil Randi.
Farach menoleh. Menatap Randi seolah bertanya, "kenapa?"
"Pulang yok!"
Farach menggeleng. "Aku nunggu hujannya reda aja."
"Redanya bakal lama Farach. Percaya sama aku."
"Gamau, musyrik."
Randi menghela napas. "Konsepnya gak gitu juga kali."
Farach menunjuk dirinya sendiri. "Aku salah?"
Menggaruk tengkuknya Randi tersenyum. Terpaksa sih lebih tepatnya. "Enggak. Kamu mah gak pernah salah, akunya aja yang salah pengeluaran kata."
"Oh, oke."
***
Karya ini juga jauh dari kata sempurna. So, kritik dan saran diterima selama masih dalam penggunaan kata yang baik.
BUDAYAKAN FOLLOW AUTHORNYA DULU SEBELUM BACA
WARNING 21+
(MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN)
Andini merasa penat dengan pernikahannya yang sudah di ujung tanduk. Sudah satu semester dia pisah rumah dengan suaminya. Meski begitu karirnya malah makin menanjak. Saat meeting di Bali, di tengah rasa lelahnya dia memesan layanan pijat urut fasilitas hotel tempatnya menginap.
Dia agak terkejut karena terapisnya seorang pria yang luar biasa tampan. Untuk pertama kalinya dia disentuh oleh pria selain suaminya. Dan entah hal gila apa yang membuatnya malah terlena hingga tidur dengan terapis tampan tersebut.
Andini tidak menyesal dan jujur dia menikmati. Bahkan setelah beberapa bulan, dia kembali ke hotel tersebut untuk mencari terapis pria itu, tapi dia tidak menemukannya.
Namun, di waktu yang tak terduga Andini bertemu kembali dengan pria tersebut dengan kondisi yang sangat jauh berbeda dari pertama mereka bertemu.