Kursi ini kembali menjadi saksi dari ratap pilu yang selalu hadir. Aku kembali terduduk sendu, menghembuskan nafas berat pertanda lelah menunggu. Pena di tanganku sudah banyak menulis untaian rindu. Diary Ku sudah penuh. Tanpa sadar, air mata berhasil jatuh tak tertahan. "Asha kangen kamu ..., Kak Rean." ••• "Rean, gak akan pergi ninggalin Asha Pah!" "Jangan kurang ajar kamu Rean! Saya orang tua kamu, jadi kamu harus menuruti semua yang saya katakan!" ••• "Disakiti oleh keluarga, dihancurkan oleh dunia, dan dipatahkan oleh cinta." ~Hafsaha DeAndra.