Di bawah langit yang diselimuti kabut purba, Fikseidon berdiri sebagai kerajaan kecil dengan empat wilayah yang masing-masing menyimpan rahasia kelam. Raja Gideon, sang penguasa tampan nan bijaksana, memerintah dengan belas kasih-namun di balik itu, tersembunyi nafsu berapi yang tak pernah terpuaskan. Tak peduli pria atau wanita, yang ia cari hanyalah kepuasan, dan seluruh kerajaan tahu itu.
Di Muscula, tanah raksasa dengan prajurit-prajurit tak terkalahkan, kekuatan fisik adalah segalanya. Sementara Femigo, surga para bidadari dan dewa-dewa rupawan, melahirkan selir-selir yang memikat hati sang raja. Sura, negeri sihir hitam, menjadi penjaga takdir kerajaan melalui ramalan dan kutukan. Dan yang terakhir, Erei-tanah terlupakan yang hanya melahirkan tumbal untuk ritual tahunan kepada Dewa Pigetrus.
Ketika hari persembahan tiba, Ellie, seorang remaja tak berdosa dari Erei, dipilih sebagai korban. Namun, Edgar, kakaknya yang gagah berani, mengorbankan diri demi menyelamatkan nyawa adiknya. Di bawah pengawalan Olivier, sang raksasa Muscula, Edgar memulai perjalanan menuju Bukit Feogor-tempat di mana nyawa dan kematian bersatu.
Tapi apakah pengorbanan Edgar benar-benar akan menyelamatkan Ellie? Atau justru membuka pintu kutukan yang lebih mengerikan bagi seluruh Fikseidon?
Fikseidon bukan hanya kisah tentang kerajaan, tapi tentang pengorbanan, nafsu, dan rahasia yang lebih gelap dari sihir hitam sekalipun.
Setelah kehilangan ibunya, Robi datang ke Jakarta-menemui pria asing yang ternyata adalah ayah kandungnya. Di sana ia bertemu Sigit, putra sulung dari keluarga yang tidak sepenuhnya menerimanya. Ditolak, disakiti, bahkan diusir... Tapi dari luka itu tumbuh kedekatan yang tak biasa. Ketika dunia tak memberinya tempat pulang, Robi justru menemukan rumah di dada seseorang yang dulu hanya dianggap sebagai kakak.
Sebuah kisah romansa, keluarga, dan penerimaan... tentang cinta yang tumbuh dari luka dan kenyataan yang tak bisa dihindari.
Cerita mengandung unsur gay/lgbt