"Banyak yang mikir kalau lo itu bajingan. Masa bodoh sama mereka! Padahal lo cuman sedikit brengsek, itu aja dengan cara yang sopan." Krisha tak kuasa menahan senyum. Mata yang sudah bertahun-tahun meredup kini kembali berbinar, sudut bibir nya yang selalu membentuk garis lurus kini melengkuk dengan setitik cacat di pipi. Krisha merasa senang. Tidak pernah dia bayangkan akan mendapat kalimat itu dari Asha, perempuan yang baru saja mengenalnya tidak lebih dari sebulan. Terlebih Asha mengucapkan nya di pagi hari setelah semalaman Krisha melanggar hak privasi Asha. Entah karena terlalu baik atau bodoh, entah karena dia belum mengerti bahaya nya laki-laki, karena dia tidak tau mana yang baik mana yang buruk. Asha mampu mengubah Krisha, membuat kehidupan Krisha yang tadi nya hanya hitam putih sekarang memiliki lebih banyak warna. Di saat Krisha sudah jatuh cinta, Asha menghindar. Menjauh dari kehidupan Krisha dan hanya meninggalkan selembar kertas bertuliskan 'Makasih buat hari-hari nya, gue beruntung ada lo di hidup gue.' Persetan! Asha beruntung? Bukan kah lebih tepat kalau Krisha menyebutkan diri nya yang beruntung? karena untuk pertama kali nya, Krisha merasa kehadiran nya bukan lah suatu kesalahan.
6 parts