Story cover for ARGALEA [On Going] by TyanyHana
ARGALEA [On Going]
  • WpView
    Reads 3,020
  • WpVote
    Votes 289
  • WpPart
    Parts 25
  • WpView
    Reads 3,020
  • WpVote
    Votes 289
  • WpPart
    Parts 25
Ongoing, First published Apr 08, 2021
Argan tak mengira bahwa Lea, adiknya yang super manja, menye-menye, berisik, dan segala sikapnya yang childish itu ternyata adalah alasannya untuk bisa sembuh dari fobia yang ia hadapi. Argan selalu percaya bahwa kekasihnya, Felix, yang dapat menyembuhkan fobianya. Lantas, ketika Felix memilih pergi darinya dan semua hal yang pernah terkubur nantinya terkuak, akankah Argan jatuh pada pelukan Lea? 

[ARGALEA] Spin-off ALEREIN - bisa dibaca terpisah.
All Rights Reserved
Sign up to add ARGALEA [On Going] to your library and receive updates
or
#134fobia
Content Guidelines
You may also like
Saat Semesta Memelukmu by Rnrndyn
31 parts Ongoing
Disclaimer! -100% Fiction -All picture are from ig & pinterest -100% originally mine Selama empat tahun, Migu mencari Lea-gadis yang tiba-tiba menghilang bersama keluarganya hanya sehari setelah ayah Lea meninggal. Namun, pertemuan kembali di sebuah kafe bergaya vintage dekat kampus lama mereka bukanlah seperti yang Migu bayangkan. Lea yang kini ditemuinya tampak berbeda jauh dari sosok ceria yang dulu senang melompat kegirangan saat dibelikan es krim. Gadis itu kini pendiam, penuh ketenangan yang terasa asing. Migu tahu, ada banyak hal yang pasti telah terjadi selama empat tahun terakhir, dan semuanya telah mengubah Lea. Lebih mengejutkan lagi, Lea yang dulu selalu menghindari jurusan kuliah Migu kini justru memilih jalan yang sama-Sistem Informasi. Padahal dulu, impiannya adalah belajar Tata Boga, menjadi seorang chef, dan membuka kafe bernuansa bunga dengan sentuhan modern dalam warna-warna pastel kesukaannya. Migu selalu ingat betapa Lea mencintai impian itu-dan bahkan di hatinya sendiri, dia ingin mewujudkannya untuk Lea. Namun, Lea yang sekarang seolah menjaga jarak, menutup diri setiap kali percakapan menyentuh masa lalu, dan menolak setiap tawaran bantuan darinya. Perlahan, Migu mulai menyadari bahwa Lea mungkin tak lagi membutuhkan kehadirannya. Apakah masa mereka telah berakhir empat tahun lalu? Apakah hanya Migu yang masih terjebak dalam kenangan itu? Sekarang, di antara kebingungan perasaannya, Migu tahu ia harus memilih. Haruskah ia berusaha membuat Lea kembali seperti dulu? Ataukah sebaiknya dia fokus pada masa depan dengan Nadine, kekasih yang seharusnya menjadi prioritasnya? Namun, di tengah semua keraguan itu, ada satu pertanyaan yang terus menghantui: Apakah Lea hanya sekadar 'adik' baginya? Ataukah selama ini Migu telah menutupi perasaan yang sebenarnya dengan dalih persaudaraan?
You may also like
Slide 1 of 10
Saat Semesta Memelukmu cover
Become a Foreign 'Actist' [minor revision] cover
Annoying Girl (Selesai) cover
AYARA [END] cover
Untung Sayang  cover
Living with Brothers  [TAMAT]βœ“ cover
L A R A (Falling and Love) βœ” cover
I Love My Little Sister cover
VIOLETTA (Triangle Love) cover
SELF LOVE cover

Saat Semesta Memelukmu

31 parts Ongoing

Disclaimer! -100% Fiction -All picture are from ig & pinterest -100% originally mine Selama empat tahun, Migu mencari Lea-gadis yang tiba-tiba menghilang bersama keluarganya hanya sehari setelah ayah Lea meninggal. Namun, pertemuan kembali di sebuah kafe bergaya vintage dekat kampus lama mereka bukanlah seperti yang Migu bayangkan. Lea yang kini ditemuinya tampak berbeda jauh dari sosok ceria yang dulu senang melompat kegirangan saat dibelikan es krim. Gadis itu kini pendiam, penuh ketenangan yang terasa asing. Migu tahu, ada banyak hal yang pasti telah terjadi selama empat tahun terakhir, dan semuanya telah mengubah Lea. Lebih mengejutkan lagi, Lea yang dulu selalu menghindari jurusan kuliah Migu kini justru memilih jalan yang sama-Sistem Informasi. Padahal dulu, impiannya adalah belajar Tata Boga, menjadi seorang chef, dan membuka kafe bernuansa bunga dengan sentuhan modern dalam warna-warna pastel kesukaannya. Migu selalu ingat betapa Lea mencintai impian itu-dan bahkan di hatinya sendiri, dia ingin mewujudkannya untuk Lea. Namun, Lea yang sekarang seolah menjaga jarak, menutup diri setiap kali percakapan menyentuh masa lalu, dan menolak setiap tawaran bantuan darinya. Perlahan, Migu mulai menyadari bahwa Lea mungkin tak lagi membutuhkan kehadirannya. Apakah masa mereka telah berakhir empat tahun lalu? Apakah hanya Migu yang masih terjebak dalam kenangan itu? Sekarang, di antara kebingungan perasaannya, Migu tahu ia harus memilih. Haruskah ia berusaha membuat Lea kembali seperti dulu? Ataukah sebaiknya dia fokus pada masa depan dengan Nadine, kekasih yang seharusnya menjadi prioritasnya? Namun, di tengah semua keraguan itu, ada satu pertanyaan yang terus menghantui: Apakah Lea hanya sekadar 'adik' baginya? Ataukah selama ini Migu telah menutupi perasaan yang sebenarnya dengan dalih persaudaraan?