Han Jae-bi bersumpah bahwa hari ini adalah hari tersial dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Hari ini ia sudah jatuh dua kali, menimbulkan satu luka di tungkai kanan, satu memar di dahi, satu peringatan keras karena terlambat, dan setumpuk omelan karena performanya dianggap buruk. Dan pria itu, pria yang membenturkan pintu ke dahi Jae-bi itu ... ah. Han Jae-bi berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah bertemu pria itu lagi. Namun sepertinya Jae-bi terlalu percaya diri. Sebab ia kembali bertemu dengan pria itu keesokan harinya, dan esoknya, dan esoknya lagi, hingga Jae-bi terbiasa dengan kehadirannya. Jae-bi tak akan pernah menyangka bahwa pria jenaka si tukang pembuat masalah itu ternyata adalah seseorang yang hadir dari suatu masa yang ingin dihindarinya mati-matian. Ia juga tak akan pernah menyangka bahwa pria itu pula yang pertama kali menggenggam tangannya, lalu mengajaknya beranjak menuju apa yang mereka sebut sebagai masa depan. *_* Halo. Kalau kamu tertarik, sila membaca dan memberi dukungan. Saya juga berharap teman-teman pembaca bisa memberikan kritik membangun, komentar, dan teguran apabila ada kesalahan konten cerita serta kesalahan terkait EBI. Semoga sepotong cerita ini bisa memberimu penyembuhan tentang kehilangan dan upaya untuk melepas apa yang seharusnya direlakan. Selamat membaca. ^^
40 parts