HIRAETH [Tamat]
  • Reads 2,325
  • Votes 294
  • Parts 40
  • Reads 2,325
  • Votes 294
  • Parts 40
Complete, First published Apr 09, 2021
Han Jae-bi bersumpah bahwa hari ini adalah hari tersial dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Hari ini ia sudah jatuh dua kali, menimbulkan satu luka di tungkai kanan, satu memar di dahi, satu peringatan keras karena terlambat, dan setumpuk omelan karena performanya dianggap buruk. Dan pria itu, pria yang membenturkan pintu ke dahi Jae-bi itu ... ah. Han Jae-bi berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah bertemu pria itu lagi.

Namun sepertinya Jae-bi terlalu percaya diri. Sebab ia kembali bertemu dengan pria itu keesokan harinya, dan esoknya, dan esoknya lagi, hingga Jae-bi terbiasa dengan kehadirannya. Jae-bi tak akan pernah menyangka bahwa pria jenaka si tukang pembuat masalah itu ternyata adalah seseorang yang hadir dari suatu masa yang ingin dihindarinya mati-matian. Ia juga tak akan pernah menyangka bahwa pria itu pula yang pertama kali menggenggam tangannya, lalu mengajaknya beranjak menuju apa yang mereka sebut sebagai masa depan. 


*_*


Halo. Kalau kamu tertarik, sila membaca dan memberi dukungan. Saya juga berharap teman-teman pembaca bisa memberikan kritik membangun, komentar, dan teguran apabila ada kesalahan konten cerita serta kesalahan terkait EBI. Semoga sepotong cerita ini bisa memberimu penyembuhan tentang kehilangan dan upaya untuk melepas apa yang seharusnya direlakan. 

Selamat membaca. ^^
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add HIRAETH [Tamat] to your library and receive updates
or
#5radio
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Tuan Ultimatum cover
Hello, KKN! cover
Rasa Itu Namanya Cinta cover
Fake Boyfriend [END] cover
Never Know [Completed] ✔️ cover
Love In The Purple Sea cover
Eiplusei cover
Hyper cover
Antara cover

Tuan Ultimatum

51 parts Complete

Jika ada award kategori atasan paling menyebalkan di kantornya, maka Lala akan menulis nama atasannya itu besar-besar di dalam kolom pengisian. Bagaimana tidak? Setiap hari, ia diberi ultimatum. Mulai dari yang Lala hafal, hingga yang tidak masuk akal. Dia terkadang berpikir, apa sih yang atasannya ini mau? Tapi ... tatapan matanya itu ... entah kenapa Lala tidak bisa membantah. Seperti ada kekuatan magis di dalamnya, hingga ia selalu menuruti apa yang dikatakan oleh Molan, lalu membuatnya seperti sebuah keharusan. ©2019 by Rizki Putra.