Story cover for I J O L A N - Ikatan Joko dan Wulan by SheliARIANTO
I J O L A N - Ikatan Joko dan Wulan
  • WpView
    Reads 501
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 16
Sign up to add I J O L A N - Ikatan Joko dan Wulan to your library and receive updates
or
#18jawatimur
Content Guidelines
You may also like
Àirén : Lontar Kuno Kisah Putri Mayleen ~ Completed by Alvyadrvyera
25 parts Complete
Jika aku bisa memilih menjadi Rajaputri Majapahit jauh lebih baik daripada harus terjebak dalam dimensi yang membuat ku bisa berekspresi namun rumit akan obsesi dan ambisi yang tak ada habisnya. ~Kusumawardhani *KARYA PRIBADI JADI JANGAN COPY PASTE YA. HANYA AMATIRAN DAN HANYA MENGISI WAKTU LUANG SAJA. --- "Hust kamu ini. Merah itu bukan budaya kita. Putih? Kita ingin menyambut suka cita bukan duka cita,"ucap Sri Sudewi totalitas. Kalo ada penghargaan, ibunda ku menang tanpa komentar dalam hal budaya dan tradisi Jawa. Bosan dengan semua pembicaraan tentang budaya. Ku buka lontar pemberian Pangeran Wikrama dari Pajang tempo hari. --- "Angin kencang melahirkan sifat ambisi keras hingga jadi obsesi. Namun ketika air yang turun saat hujan tulus membasahi bumi. yujian ni shì mìngyùn de änpái , chéngwéi te péngyou shì wõ de xuănzé , ér àishàng ni shi wõ wufa kòngzhi de yiwài,"ucap Mayleen di akhir hidupnya. (Bertemu dengan mu adalah takdir, Menjadi teman mu adalah pilihan hidup ku, Namun jatuh cinta dengan mu adalah di luar kendali ku) ---- "Sumpah ini orang antara ngga punya tujuan hidup atau gimana. Untuk apa mengorbankan nyawa hanya untuk orang yang bahkan nggak pernah tau jasa mu. Dan kenapa harus siluman. Kayaknya dunia makin gila. Fix dodol banget nih orang. Nggak mungkin kan dia mati dan memainkan Guzheng menunggu Phoenix si siluman,"ucapku tak habisnya mencibir cerita dari lontar pemberian Wikrama. "Oke lah kalo dia memang baik dan bisa medis. Tapi kenapa dia harus suka dengan siluman???? Kok aneh sih,"ucap ku keesokan harinya masih dengan mengomentari kisah aneh Mayleen dengan Phoenix. "Kalo ku pikir gimana gantengnya sedangkan dia burung Phoenix wujudnya kan. Aku jadi mikir gimana ceritanya aku cinta sama Nyi Blorong sedangkan aku tau. Okey ku akui memang cantik tapi kan wujudnya setengah ular. Apalagi kalo burung yang bahkan cuma mitologi ngga karuan bentuknya,"ucapku menggeleng keras. Sudah hari ke sekian masih saja ku cibir cerita i
Hey, He's Not Your God by bricolaime
36 parts Complete
season II of hsnab, pls read that first:) ________________ [2] Menapakkan kembali kakinya di Bumi, Jennie berasa hampir menjadi alien yang berkunjung ke Planet Tetangga, walaupun padahal perjalanan dia saat di Konstelasi Semesta hampir mirip My Trip My Adventure. Tidak ada langit buatan, tidak ada hewan kepala segitiga, tidak ada hewan berlidah meliuk-liuk, tidak ada kadal berlendir, tidak ada portal, tidak ada sihir. Pokoknya, Nona Tawanan sudah kembali seperti semula. Memulai hidupnya yang jauh dari kata 'tidak nyaman', memiliki teman banyak, mendapat nilai tinggi agar mudah masuk perusahaan keren, (katanya sih dia mau jadi sekertaris nya C.E.O). Mimpi hidup yang sudah hampir matang, bukan? Masalahnya. Di awal Ia interview pekerjaan, Jennie berpikir... apakah Dewa Amúsia sedang prank? kok C.E.O nya Baginda sih?! "H-halo Yang Mul- Sir! Sir! maksud saya Sir Jung!" "Ya?" Aneh. Nona Mantan Tawanan itu yakin Baginda Gezos. "Anda ini mirip orang yang pernah nolak saya lho, Sir" "Oh ya? siapa?" "Yang Mulia sok keren yang Impoten" Jadi, entah bagaimana. List impian itu hancur berkeping-keping. Tetapi menurut Jennie selama itu adalah Raja nya maka tidak apa-apa. Namun apakah semuanya benar-benar seperti dulu? Dimana Maha Agung Gezos masih suka dengus-dengus geli kalau Tawanannya banyak tingkah? Dimana Jennie masih suka bertanya soal menikah, masih suka minta peluk-peluk? Bisa jadi tidak bisa jadi iya, kan ini sudah tiga tahun. © bricolaime, 2021
You may also like
Slide 1 of 8
Àirén : Lontar Kuno Kisah Putri Mayleen ~ Completed cover
AUTUMN SERIES ✔ cover
sahabat kok gini?! || NA2 (End) cover
Three Seconds cover
Hey, He's Not Your God cover
LOVE TWO WORLD (END) cover
Pria Itu [TAMAT]✔️ cover
Cinta Edllyn (Jax peña)  cover

Àirén : Lontar Kuno Kisah Putri Mayleen ~ Completed

25 parts Complete

Jika aku bisa memilih menjadi Rajaputri Majapahit jauh lebih baik daripada harus terjebak dalam dimensi yang membuat ku bisa berekspresi namun rumit akan obsesi dan ambisi yang tak ada habisnya. ~Kusumawardhani *KARYA PRIBADI JADI JANGAN COPY PASTE YA. HANYA AMATIRAN DAN HANYA MENGISI WAKTU LUANG SAJA. --- "Hust kamu ini. Merah itu bukan budaya kita. Putih? Kita ingin menyambut suka cita bukan duka cita,"ucap Sri Sudewi totalitas. Kalo ada penghargaan, ibunda ku menang tanpa komentar dalam hal budaya dan tradisi Jawa. Bosan dengan semua pembicaraan tentang budaya. Ku buka lontar pemberian Pangeran Wikrama dari Pajang tempo hari. --- "Angin kencang melahirkan sifat ambisi keras hingga jadi obsesi. Namun ketika air yang turun saat hujan tulus membasahi bumi. yujian ni shì mìngyùn de änpái , chéngwéi te péngyou shì wõ de xuănzé , ér àishàng ni shi wõ wufa kòngzhi de yiwài,"ucap Mayleen di akhir hidupnya. (Bertemu dengan mu adalah takdir, Menjadi teman mu adalah pilihan hidup ku, Namun jatuh cinta dengan mu adalah di luar kendali ku) ---- "Sumpah ini orang antara ngga punya tujuan hidup atau gimana. Untuk apa mengorbankan nyawa hanya untuk orang yang bahkan nggak pernah tau jasa mu. Dan kenapa harus siluman. Kayaknya dunia makin gila. Fix dodol banget nih orang. Nggak mungkin kan dia mati dan memainkan Guzheng menunggu Phoenix si siluman,"ucapku tak habisnya mencibir cerita dari lontar pemberian Wikrama. "Oke lah kalo dia memang baik dan bisa medis. Tapi kenapa dia harus suka dengan siluman???? Kok aneh sih,"ucap ku keesokan harinya masih dengan mengomentari kisah aneh Mayleen dengan Phoenix. "Kalo ku pikir gimana gantengnya sedangkan dia burung Phoenix wujudnya kan. Aku jadi mikir gimana ceritanya aku cinta sama Nyi Blorong sedangkan aku tau. Okey ku akui memang cantik tapi kan wujudnya setengah ular. Apalagi kalo burung yang bahkan cuma mitologi ngga karuan bentuknya,"ucapku menggeleng keras. Sudah hari ke sekian masih saja ku cibir cerita i