HOPELESS
  • Reads 46
  • Votes 8
  • Parts 1
  • Reads 46
  • Votes 8
  • Parts 1
Ongoing, First published Apr 12, 2021
[Colaboration Story]


Elisa pindah ke SMA Gold Garuda setelah kepergian kembarannya, Evano, untuk selama-lamanya. Gadis berponi rata itu memiliki tujuan untuk mencari tau bagaimana kehidupan Evano selama mereka berpisah, karena Elisa berada di sekolah elit khusus perempuan. Dan Elisa tau Evano bukanlah manusia bodoh yang akan memilih bunuh diri daripada menghadapi masalahnya.

Karena tujuannya itu juga yang membuat Elisa terjebak dengan salah satu Pangeran sekolah, Kenzie. Elisa terus menuduh Kenzie penyebab kematian Evano, sampai menyeret teman-teman Kenzie yang ternyata satu geng dengan Evano. 

Sifat dingin dan galak milik Elisa justru membuat Kenzie tertarik dan berakhir diam-diam membantunya mencari jawaban atas kematian Evano. 

Sedangkan Elisa lebih tertarik dengan tujuannya, dan jika dia sudah lelah, Elisa akan kembali ke seseorang yang sudah menjadi rumahnya sejak dulu.



"Gue jahat ya? Gue nggak tau masalah kembaran gue sendiri sampai dia lebih milih buat bunuh diri. Gue pengen nyerah, tapi gue takut Evano sedih diatas sana," - Elisa Calla Bellen.





⚠️ Just fiction!
⚠️ Don't copy my story yeth!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add HOPELESS to your library and receive updates
or
#739tsundere
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Kaesar cover
My Little Angel  cover
FIX YOU cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Kilian [END] cover
I'm Alexa cover
Om Rony cover
 ARGALA cover
VIENNO LAKARSYA cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan