Seberapa keras pun dia memerintahkan otaknya untuk menggali memori tentang sang gadis, tak satu pun dapat diaksesnya dalam otak. Tapi rasanya, mata zamrud dan senyum manis itu bukan pertama kali dilihatnya. Familiar dan nyaman, mungkin itulah alasan mengapa kehadiran sang gadis begitu menghangatkan. Kini mereka hanyalah sepasang insan tanpa memori, tak terikat kenangan. Ah, tapi bukankah tak masalah? Kesempatan kedua untuk memulai cerita bersama tanpa embel-embel masa lalu bukanlah opsi buruk. Dan jika takdir berkehendak, mereka akan mengulang kembali kisah yang telah terlupakan, dengan senyuman lebih lebar dan bahagia. . . . This is my first story, please enjoy Cover: Touching the Stars by Myed89 on Devianart