Aku Bukan Bodoh, Aku Hanya Orang Miskin

Pak Ikhsan adalah seorang sudah sejak lama hidup nomaden, atau bisa dibilang berpindah-pindah karena satu dan lain hal. Saat ini, ia sudah lumayan lama tinggal di desa Buahbatu, Jawa Barat. Sebenarnya, Pak Ikhsan ini adalah seorang yang pintar dan berhati mulia. Namun, sejak ditinggal anak istrinya 16 tahun lalu, kehidupannya berubah drastic bak roda berputar. Tidak hanya hidup nomaden, ia juga sudah lumayan lama tidak memiliki pekerjaan yang tetap, karena keadaannya sekarang yang terbilang kurang memungkinkan. Ia yang dulunya seorang pengajar di Universitas Buahbatu kini terpaksa berganti pekerjaan, agar bisa bertahan hidup membanting tulang demi membiayai dirinya sendiri yang hidup sebatang kara itu. Ia sempat menjadi montir, menjadi satpam, bahkan berjualan gorengan hingga kini. Karena terbatasnya pemasukkan dan hampir tidak adanya pendapatan tetap, ia selama ini tinggal di sebuah gubuk kecil di sudut desa. Malangnya lagi, tidak semua orang menyukai Pak ikhsan ini. Ia yang seringkali dipanggil dan dikenal sebagai Mang Ican ini kerap dianggap dan dipandang rendah oleh warga Desa Buahbatu setempat, termasuk Kang Ali, mantan Kepala Desa Buahbatu. Hampir semua dari mereka yang memandang rendah Mang Ican ini menganggap bahwa tempat tinggal nya yang merupakan sebuah gubuk kecil itu tidak layak untuk ditinggali, sehingga banyak dari warga setempat tidak menganggap Pak Ikhsan sebagai warga desa mereka tersebut. Padahal, mereka tidak ada yang benar-benar mengenalinya. Kebanyakan dari mereka mengetahui Pak Ikhsan ini hanya dari cerita mulut ke mulut warga setempat. Bahkan, beberapa dari mereka yang memandang rendah Mang Ican ini tidak pernah bertemu dengannya, sehingga bisa dibilang juga bahwa mereka tidak benar-benar mengetahui perjuangan dan susah payah Mang Ican.