Story cover for The Gifted  by ridsna_
The Gifted
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Apr 13, 2021
Mature
[Follow sebelum membaca]

Pernahkah kamu bertanya apa gunanya belajar dengan keras?
Pernahkah kamu merasa tidak ada guru yang memahami kita?
Pernahkah kamu merasa kesal dengan sistem sekolah konyol yang bahkan tidak kita inginkan?
Pernahkah kamu penasaran kenapa sekolah hanya tertarik pada murid luar biasa, tanpa melihat penderitaan kita?
Dan berapa lama kita harus bertahan?

Hari ini akan ku ceritakan kisah sekolah ini.
Ini kisah sekolah yang bernama SMA Ritdha dan kelas istimewa yang di sebut "Kelas Berbakat".

~~~

Aku sekarang sedang berada di koridor atas lalu melemparkan ponsel ku kebawah, yang sudah ku tali dengan parasut telur. Setelah itu aku pun tertawa kecil namun tiba-tiba aku di kejutkan seorang guru perempuan yang terkenal kejam di sekolah ini dia selalu membawa penggaris panjang kemana-mana dan juga dari belakang ada guru laki-laki yang mengejar ku tadi.

"Berhenti! Kenapa kamu lari?" Kata guru itu. "Halo, Bu" Sapa ku pada guru perempuan itu. "Kenapa berisik." Tanya guru perempuan itu. "Anak ini mencuri teleponnya yang di sita Bu Ladda." Kata guru laki-laki itu yang masih ngos-ngosan karena mengejar ku.

"Kelas 8 lagi? Berikan ponsel mu!" Suruh Bu Ladda sedangkan aku pura-pura meraba saku di seragam ku dan juga saku celana ku. "Tidak ada," jawab ku enteng. "Bohong! Pasti kamu melemparnya ke bawah." Kata guru laki-laki itu sambil beracak pinggang.

"Itu ponsel pak, kalau aku lempar rusak dong!" Bohong ku. "Lihat benar-benar tidak ada pada ku. Ibu mau aku buka celana?" Kata ku yang sudah bersiap melepaskan celana.

"Berhenti," kata Bu Ladda. "Ya sudah kamu kembali ke kelasmu!" Suruh Bu Ladda lalu pergi melewati ku. "Baik," kata ku tersenyum penuh kemenangan lalu pergi ke kelas ku.


Cerita ini ku copy dari series the gifted Thailand yang tayang di tv gmmtv.

Start : 20 April 2021
End : -
All Rights Reserved
Sign up to add The Gifted to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Forever Friends ( End ) by lilialestari9
11 parts Complete
Clara minum teh manis hangat yang tadi pagi dia siapkan dalam termos kecil kesayangannya. Menghirupnya secara perlahan untuk merasakan aroma teh melati yang harum berbalur sedikit rasa manis. Karena Clara tidak terlalu suka rasa teh yang terlalu manis. Cukup senyum manisnya Gibran cowok tercintanya saja yang Clara sukai. Pagi ini Gibran belum memberinya kabar , terakhir sore kemarin Gibran mengirim pesan kepada Clara di obrolan pribadi hanya menanyakan Clara ada dimana , apakah sudah sampai dirumah dan sudah makan siang. ----- Clara langsung bangkit dan menempatkan termosnya diatas meja lalu keluar kelas untuk mulai menyambut kedatangan teman-teman kecilnya didepan pintu kelas. "Ibu guru ... aku udah berani sendiri dong." " Liat deh , mamaku anterin aku sampai pintu pagar aja ." kata Sena dengan bangganya. "Oiya ya ... mama Sena cuma anterin sampai pintu pagar." "Alhamdulillah ya Sena berhasil pagi ini." lanjut Clara sambil melangkah maju menyambut Sena dan berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan tinggi badan Sena. ----- "Ibu guruuuu.... ada ular !" teriak Sena "Ada ular ... Awas teman-teman hati-hati , kita lapor polisi bu guru ." ucap Raya dengan suara cemprengnya sibuk berteriak-teriak sehingga memancing teman-temannya yang perempuan untuk ikut berteriak-teriak heboh. "Bu guru ... kenapa cacingnya gak dibunuh aja bu." "Kan cacingnya udah gangguin kita tadi." "Iya bu guru ... cacingnya pasti gak mandi sama sikat gigi deh." tambah Hanin dengan suara cemprengnya menimpali ucapan Nilam ----- #Proses revisi per Bab# #Mohon maaf bila tidak nyaman#
Z(i)o-e nara {HIATUS} by pingkiiss_mi
19 parts Ongoing
( 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗽𝗹𝗮𝗴𝗶𝗮𝘁!) 𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ᥲkᥙᥒ ⍴іᥒgkі ᥲgᥲr ძᥲ⍴ᥲ𝗍 іᥒ𝖿᥆ ძᥲᥒ ᥙ⍴ძᥲ𝗍ᥱ cerita❣ ʚʚʚ "makasih mang mie ayamnya" "enaknya makan sambil nonton atau baca ya?" Saat sedang memikirkan itu ia tak melihat bahwa ada truk besar yang melaju, di sisi kanan nya "NENG AWAS!" BRAK teriakan itu tak mampu mencegah kecelakaan itu terjadi, zionara tergeletak dengan darah yang mengalir dari kepala dan mulutnya "Sial! Gue belum sempet makan udah di jemput ajal aja- uhuk uhuk" setelah itu ia di nyatakan meninggal. ** "Ini...gue dimana? Bukannya gue udah mati? Jangan-jangan gue lagi di azab!" "Zionara" ia menoleh ada perempuan cantik memanggilnya "Siapa?" "Aku zoenara" "Zoe-nara? Kaya gak asing, OH ZOENARA NOVEL? eh masa gue ngomong sama fiksi" "bener, aku zoenara dari novel yang kamu baca" "Serius? Zoe u oke?" "I'm oke nara, aku disini cuma mau nitipin raga aku ke kamu, aku udah gak sanggup hidup di novel itu. aku minta tolong ke kamu perbaiki hubungan keluarga kecil ku, terutama hubunganku sama anakku" "Lo serius? Kalo misi nya udah selesai lo akan balik ke tubuh lo?" "Aku gak mungkin kembali, jiwa aku udah gak sanggup hidup di novel itu" "Dari sekian banyaknya orang, kenapa harus gue?" "Karena kamu orang pertama yang kasihan sama aku dan kamu orang pertama yang menangisi kematianku di novel itu, terimakasih untuk itu" "Terus mie ayam gue? Gimana?" "Nanti aku ganti" "Gimana gantinya? Orang lo udah mati!" "Udah sana! Berisik!" Zoenara mendorong kencang zionara kebelakang "AAAAAA-" "MIE AYAM!!" Bagaimana nasib zionara arabella, gadis sebatang kara yang hanya berkerja serabutan bertransmigrasi ke salah satu novel bajakan yang ia baca? Terlebih lagi ia menjadi pemeran utama wanita yang sudah memiliki suami bahkan 𝗮𝗻𝗮𝗸 ┉┈
You may also like
Slide 1 of 10
Forever Friends ( End ) cover
Rumah Tanpa Pintu [ON GOING] cover
Arsyilazka cover
Everything Happens for a Reason cover
Noda Terlarang cover
Z(i)o-e nara {HIATUS} cover
Mamaku Mantan Antagonis (Tamat) cover
My First Love [END] cover
NYAMAN [Proses Revisi] cover
TARGETNYA SALAH (TAMAT) cover

Forever Friends ( End )

11 parts Complete

Clara minum teh manis hangat yang tadi pagi dia siapkan dalam termos kecil kesayangannya. Menghirupnya secara perlahan untuk merasakan aroma teh melati yang harum berbalur sedikit rasa manis. Karena Clara tidak terlalu suka rasa teh yang terlalu manis. Cukup senyum manisnya Gibran cowok tercintanya saja yang Clara sukai. Pagi ini Gibran belum memberinya kabar , terakhir sore kemarin Gibran mengirim pesan kepada Clara di obrolan pribadi hanya menanyakan Clara ada dimana , apakah sudah sampai dirumah dan sudah makan siang. ----- Clara langsung bangkit dan menempatkan termosnya diatas meja lalu keluar kelas untuk mulai menyambut kedatangan teman-teman kecilnya didepan pintu kelas. "Ibu guru ... aku udah berani sendiri dong." " Liat deh , mamaku anterin aku sampai pintu pagar aja ." kata Sena dengan bangganya. "Oiya ya ... mama Sena cuma anterin sampai pintu pagar." "Alhamdulillah ya Sena berhasil pagi ini." lanjut Clara sambil melangkah maju menyambut Sena dan berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan tinggi badan Sena. ----- "Ibu guruuuu.... ada ular !" teriak Sena "Ada ular ... Awas teman-teman hati-hati , kita lapor polisi bu guru ." ucap Raya dengan suara cemprengnya sibuk berteriak-teriak sehingga memancing teman-temannya yang perempuan untuk ikut berteriak-teriak heboh. "Bu guru ... kenapa cacingnya gak dibunuh aja bu." "Kan cacingnya udah gangguin kita tadi." "Iya bu guru ... cacingnya pasti gak mandi sama sikat gigi deh." tambah Hanin dengan suara cemprengnya menimpali ucapan Nilam ----- #Proses revisi per Bab# #Mohon maaf bila tidak nyaman#