{ 21+ } mature
Dengar Bitch..!! kau cuma gadis kampung yang beruntung karena Daddyku menginginkan kau jadi menantunya, sekarang kau sudah menjadi istriku dan aku berhak untuk menikmati tubuhmu.
Wajah Bella sangat ketakutan saat ini bagaimana tidak dia menikah dengan seorang lelaki kasar dan pemarah, ini bukan pilihan nya bahkan Bella tidak berhak untuk memilih.
"Jangan Rein.. " aku juga tidak ingin seperti ini, aku akan menuruti semua perintahmu asal kau jangan menyentuhku, Bella memohon dengan wajah memelas.
Kau menghancurkan Hidupku, bersiaplah untuk menanggung akibatnya "Bitch"
Rein mendekat dan merobek paksa gaun tidurnya, reflek Bella menutupi payudaranya dengan kedua tangannya.
"Wow.. ternyata kau punya tubuh yang sexy juga Bitch.."
Bella menitikan air matanya saat tubuh kekar Rein sudah
berada diatasnya, menatapnya penuh kebencian. Singkirkan tanganmu atau ku ikat agar kau tidak bisa bergerak. Bella menuruti perintah Rein, matanya terpejam menahan rasa takut.
Aahh... sakiitt Rein, tolong hentikan.! Bella berteriak ketika tanpa aba aba lagi Rein mendorong batangnya kelubang Vagina Bella, sakit dan perih yang dia rasakan saat ini.
Kau sempit sekali Bitch, ternyata kau masih perawan hah..!!! setidaknya aku tidak rugi menikahimu ucap Rein sambil terus mendorong paksa keluar masuk batangnya.
Bella menangis dibawah guyuran shower, dia masih merasakan perih dibagian vagina nya wajar saja, dia belum pernah melakukan hal seperti itu dan sialnya keperawan nya harus diambil paksa oleh Bajingan seperti Rein.
Setelah satu tahun bertahan di pernikahan itu, Sabrina pada akhirnya memilih kabur ketika kebenaran tentang suaminya terungkap.
Sabrina ingin memulai kehidupan yang jauh berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu yakin bahwa suaminya, Detra tidak akan mencarinya karena pria itu tidak pernah mencintainya.
Namun, siapa sangka hari itu mereka bertemu lagi.
"Bukankah kamu pantas untuk diikat selamanya di ranjang kita karena berusaha kabur dari suami kamu, Sabrina?" Detra datang dengan penampilan yang jauh berbeda dari ingatan terakhirnya.
***