Ada jarak membentang antara aku dan dia, jarak yang ku buat untuk menghargai perasaannya.
Aku bodoh dan selalu berada di bawahnya.
Orang-orang menganggap keberadaanku hanya karena berteman dekat dengannya.
Kata mereka, aku beruntung bisa berteman dekat dengan wanita sepintar dan secantik Ayuna Larasati.
Mereka tidak tahu saja, seberat apa beban kata itu bagiku.
Aku merasa dijadikan bayangannya,
Mati-matian aku berdiri meyakinkan diriku, bahwa aku berbeda dengan Ayuna, aku adalah aku, Brigitta Karina, wanita bodoh yang selalu berakhir terdampar bersama Ayuna Larasati.
Membuat kepercayaan diriku berada di titik terendah, hingga memacu diriku untuk berada di atas Ayuna, namun sekuat apapun diriku mencoba nyatanya hal itupun tak bisa aku lakukan.
Dan pilihan terakhir yang ku punya adalah hanya dengan menjauhi pilihan Ayuna, apa yang dia suka..
Danu tidak pernah terbayangkan kalau dia bercerai dari Minda tapi memang jalan hidup tidak pernah bisa ditebak. Minda lebih memilih karuer ketimbang dirinya dan putri kecil mereka, Marieska yang baru berumur empat tahun.
Meskipun sudah menjadi single father selama setahun tetap saja Danu kesulitan menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadinya. Dia berusaha menjalankan bisnis sambil mengasuh Marieska seorang diri.
Siang ini Danu menjemput Marieska di sekolah TK setelah Danu selesai meeting dari pagi sampai siang. Marieska terlihat berjalan riang digandeng seorang perempuan muda tanpa seragam.
Sekolah sudah sepi karena memang Danu terlambat menjemput anaknya.
"Selamat siang, Pak Danu. Saya Firda trainee Guru kelas Marieska." Kata perempuan muda dalam balutan dress putih bunga-bunga pink.
"Halo, salam kenal." Kata Danu.
"Bapak.. Pak Danu baik-baik saja?" Tanya Firda.
"Papi keringat dingin. Papi.. Are you hungry?, " Tanya Marieska.
"Papi cuma lapar nanti kalau sudah makan, papi kuat lagi." Kata Danu gemetar.
"Kantin sudah tutup dan bekal Marieska juga habis. Jadi papi tidak bisa makan dan minum. Tapi Miss Firda punya susu, papi bisa nenen." Kata Marieska.
Firda kaget dengan ucapan Marieska tapi memang bocah itu berkata jujur. Danu berfikir seandainya dia memaksakan menyetir mobil dengan kondisinya sekarang itu juga berbahaya.
"Pak.. Pak Danu.. " Kata Firda.
"Cepat susui papi, Miss. Nanti papi keburu pingsan." Kata Marieska.