16 Songs Gift - Nikaido Yamato (END)
  • Reads 445
  • Votes 86
  • Parts 7
  • Reads 445
  • Votes 86
  • Parts 7
Complete, First published Apr 17, 2021
This is a book in a project about IDOLiSH7.

.

.

.

"Terima kasih karena sudah bersama ku dan menemani hari-hari ku yang penuh akan kebohongan belaka," - Nikaido Yamato

.


"Arigatou to daisuki, watashi no ai," - Yaotome (name)

.

.

.

I hope you like it :)

                             "Love Two You"

IDOLiSH7 ©Bandai Namco Online || ©Arina Tanemura

Saya hanya meminjam karakter saja :)
All Rights Reserved
Sign up to add 16 Songs Gift - Nikaido Yamato (END) to your library and receive updates
or
#383idolish7
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
Stars Behind the Darkness (End) cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.