(FOLLOW SEBELUM MEMBACA).
{PART MASIH LENGKAP, PENUH AKSI}.
Latar tempat: New York, Amerika.
Bukan mencerita seorang psycopath bertemu seseorang kemudian jatuh cinta, BUKAN! ini berbeda.
WARNING: 17+ (Adegan kekerasan, penyiksaan, pembunuhan, sedikit kata kasar. Dijelaskan secara lengkap).
Ada saatnya kesabaran itu habis, ada saatnya mengalah itu lenyap, ada saatnya diam itu musnah.
Mereka jahat, mereka merendahkan dua remaja yang sudah menjadi yatim piatu, mereka menindas, mereka merisak, mereka mengganggu.
"Mau balas?"
El mengerutkan keningnya, Balas? Apa yang Arcy maksud?
"Balas dengan apa? Kau tahu, mereka jahat!"
Arcy tersenyum tipis. "Kita bisa lebih jahat dari mereka, El."
"Haha... candaanmu lucu sekali, Arcy! Di mata mereka kita lemah!"
"Kalau begitu, berhenti menjadi lemah."
Ketika rasa sakit ditumpuk, suatu saat dapat meledak, menyebabkan satu negara menjadi gempar.
Hazardous. Berbahaya yang tidak terdeteksi, membunuh dan menyakitkan secara perlahan, menghancurkan mental, meledak tidak terlihat oleh mata.
Berhenti merendahkan, berhenti mengganggu, berhenti menindas. Tidak selamanya orang lemah akan selalu menjadi lemah, saat kesabarannya habis dia akan lebih dari kata 'BERBAHAYA'
Tokoh utama: Arcy Verden Racarto-Elvarette Jaqueline Racarto.
DON'T COPY MY STORY!
Stard: 18 April, 2021.
End: 26 September, 2021.
𝅄 ઇ★𝄞⨾𓍢ִ໋𐔌ྀི𓈒 ݁
"Maaa! Sekarang udah jaman modern ma. Nggak pake jodoh-jodohan lagi."
"Ini wasiat terakhir yang nenek kamu bilang Tiana."
Gadis itu meletakkan sendok makan menatap kedua orang tuanya yang tersayang.
"Papaa..."
"Kamu mau nenek kamu nggak tenang di alam sana?"
"Heh nggaklah kualat aku nanti."
"Ya udah kamu terima aja. Lagi pula yang di jodohkan sama kamu itukan cucunya sahabat nenek."
Kata papanya Tiana, mereka harus melakukan ini karena inilah pesan terakhir dari nenek Tiana dengan sahabatnya.
Semasa hidup mereka waktu muda mereka sudah berjanji akan menjodohkan cucu mereka jika di antara mereka punya cucu perempuan dan laki-laki.
"Masalahnya si cowok nggak suka cewek," monolog Tiana tangannya menggenggam sendok makan sangat kuat.
"Masa harus bersaing sama batang nggak level banget."
𝅄 ઇ★𝄞⨾𓍢ִ໋𐔌ྀི𓈒 ݁
"Are you seriously dad?"
"Iyalah serius. Papi sama mami agak akut lihat kamu nggak pernah kenalin perempuan sama kami."
"It's not funny dad."
"Yang bilang ngelawak siapa?" Jawab papinya nyolot tidak mau kalah. "Untung oma kamu bilang hal ini. Jadi kami nggak pusing lihat kamu jomblo terus."
Matteo tidak menjawab terlihat jelas wajah kesal ia tunjukkan ke papinya.
"Ini demi kebaikan kamu Matteo."
Matteo hanya bisa mengangguk pasrah dengan berat hati ia harus menerima ini. Menggantikan posisi sepupunya yang tiba-tiba saja pindah ke Jerman. Jadi beginilah dirinya yang di jadikan tumbal perjodohan konyol neneknya itu.
Maminya mengelus rambut putranya dengan penuh kasih sayang. Semoga dengan perjodohan ini putranya tidak terjerumus ke hal-hal yang menyimpang. Sebab ia banyak melihat contoh anak-anak seumuran Matteo tingkah laku mereka menyimpang dari jalan hidup yang seharusnya bahkan merusak masa depan mereka.