Story cover for Cerita Di Balik Putih Abu Abu by TikaAriSusanti
Cerita Di Balik Putih Abu Abu
  • WpView
    Reads 94
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 94
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Apr 18, 2021
Alnilam Mara Birowo, nama yang begitu indah karena sama dengan nama bintang biru besar di rasi Orion. Setidaknya itulah pendapat orang tuanya, tapi mereka lupa kalau bintang Alnilam hanyalah bintang kesekian puluh yang tercerah di langit malam.

Hidupnya menyedihkan walaupun kata orang dia manusia paling beruntung. Dalam hidupnya seolah tidak ada hari esok, bayangan kematian telah mengakar di hidupnya. Gadis penyakitan yang tidak mau dikasihani, sembunyi dalam topeng keangkuhan.

Sampai saat itu tiba, atas nama kesopanan, tata krama, dan etika. Ayahnya memindahkannya ke sekolah negri yang sangat jauh dari standar hidupnya selama ini.

Alnilam pikir inilah saatnya dirinya menjadi bintang paling bersinar di langit malam, bukan ke tiga puluh, tapi yang pertama. Tanpa Nilam sadari bahwa bintang tidak hanya ada di langit malam, di siang haripun, bintang itu ada, hanya saja mereka tidak egois untuk saling menampakan diri.
All Rights Reserved
Sign up to add Cerita Di Balik Putih Abu Abu to your library and receive updates
or
#355watty
Content Guidelines
You may also like
Kembali ke Pelukanmu by DardaRania
49 parts Complete
Prolog: Di koridor sekolah yang sunyi dan dingin, Nadya berjalan dengan langkah yang berat, tasnya tergantung di bahu, dan air mata mengalir di pipinya seperti hujan yang tak terhenti. Nametag di dadanya terlihat kusam, namun nama "Stesia Nadya" masih terbaca jelas. Suara hatinya terdengar seperti bisikan yang lembut, "Apa yang salah dengan diriku?" "Lo harus milih, Nadya!" kata Angelyna dengan suara dingin yang menusuk hati, membuat Nadya merasa seperti terjebak dalam labirin yang tidak ada jalan keluarnya. "Tinggalin Aidyn dan Lo bisa tetap sekolah disini, atau tetap sama dia dan Lo akan dikeluarin. Pilihan ada di tangan lo!" Angelyna menatap Nadya dengan mata yang penuh dendam, membuat Nadya merasa seperti sedang dihakimi. Nadya berjalan di sepanjang koridor sekolah dengan tatapan penuh hina dari seluruh siswa yang telah mengetahui masalah yang dihadapinya. Mereka melemparinya dengan sampah dan olokan menyakitkan, membuat hati Nadya semakin sakit seperti ditusuk ribuan jarum. Nadya merasa seperti sedang berjalan di atas api, dengan setiap langkah membuatnya semakin terluka. Suara hatinya terdengar seperti jeritan yang tak terdengar, "Kenapa mereka melakukan ini padaku?" Malangnya, Nadya tidak bisa menghindari kecelakaan yang menimpanya. Dia tenggelam ke sungai setelah bullying yang begitu parah dan kehilangan ingatannya. Ketika dia bangun dari koma, dia tidak mengingat apapun, termasuk Aidyn, pacarnya. Setahun berlalu, Nadya kembali ke sekolah sebagai Salsa Andriana, putri pemilik sekolah. Dia kembali dan membuat semua orang kaget karena mengira dan mengenalnya sebagai Nadya, namun tidak dengan Aidyn. Aidyn tidak bisa mengenalinya sebagai Nadya. Dan suatu hari, Angelyna membongkar identitasnya sebagai Nadya dihadapan semua orang, membuat orang berpikir sama dengannya dan menganggap Salsa telah menipu semua orang sekaligus memalsukan kematiannya.
You may also like
Slide 1 of 9
Orange Spirit 2 : Konstelasi Orion ✔ cover
Auristela cover
Kalau Aku Telpon, 'Dia' Marah Gak? cover
For The Last cover
Kembali ke Pelukanmu cover
Different Page [Complete] cover
AURA cover
A Scratch For Sanguinis [Orine] cover
STELLA (On Going) cover

Orange Spirit 2 : Konstelasi Orion ✔

46 parts Complete

Alnilam Orion Atmajaya, 17 tahun. Sedang menghabiskan masa-masa terakhir di SMA-nya. Masa terberat baginya, dan masa ketika monster yang bernama kesepian semakin memberontak, semakin ingin keluar dari cangkang. Hidup dengan tiga orang sahabat yang selalu mendengarkan keluh kesahnya cukup membuat Nilam bersyukur. Namun, sebagai manusia dengan hasrat berteman yang cukup tinggi, Nilam tidak merasa puas. Ketidakpuasannya yang mengantarkannya ke sebuah jurang. Jurang yang penuh dengan para pengantar kebahagiaan semu. Namun, ketika berteman dekat dengan anak-anak yang dijuluki sebagai 'bad boys' di sekolahnya, Nilam merasa semakin kosong. Melupakan mimpinya, hanyut dalam kebahagiaan namun terasa hampa. Hanya dengan elusan seorang filsuf misterius yang dianggapnya sebagai saudara sendiri, dia merasa tenang. Di sinilah Nilam berada. Antara utopia dan distopia. [Image cover by google] Warning : violence