Alnilam Mara Birowo, nama yang begitu indah karena sama dengan nama bintang biru besar di rasi Orion. Setidaknya itulah pendapat orang tuanya, tapi mereka lupa kalau bintang Alnilam hanyalah bintang kesekian puluh yang tercerah di langit malam.
Hidupnya menyedihkan walaupun kata orang dia manusia paling beruntung. Dalam hidupnya seolah tidak ada hari esok, bayangan kematian telah mengakar di hidupnya. Gadis penyakitan yang tidak mau dikasihani, sembunyi dalam topeng keangkuhan.
Sampai saat itu tiba, atas nama kesopanan, tata krama, dan etika. Ayahnya memindahkannya ke sekolah negri yang sangat jauh dari standar hidupnya selama ini.
Alnilam pikir inilah saatnya dirinya menjadi bintang paling bersinar di langit malam, bukan ke tiga puluh, tapi yang pertama. Tanpa Nilam sadari bahwa bintang tidak hanya ada di langit malam, di siang haripun, bintang itu ada, hanya saja mereka tidak egois untuk saling menampakan diri.
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.