Lima tahun membentengi diri, lima tahun menghilang bagai ditelan bumi, setelah dia memilih untuk pergi demi mengikuti kehendak keluarga, setelah dia pergi dan membuatku merasa terhempas dan terkubur diperut bumi, namun kepergian nya yang tak lagi meninggalkan rasa sakit, tak ada luka yang berdarah. entahlah apa rasa yang kualami saat kepergian nya, airmata pun sudah tidak menetes lagi. saat kucoba menekan ulu hati, saat kucoba menekan jantung ku, kurasa rasa apa yang kurasakan, kebas, hanya itu yang kurasakan, hatiku kebas, bagai disuntikkan bius begitu banyak, aku hanya merasa kebas. aku takut aku takut jikalau saat bius yang membius hati dan jantungku hilang, apa yang terjadi ?
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏