Ada seorang gadis berkuliah di Bandung bernama Bulan Aghnia, biasa dipanggil Bulan... Umur 20 Tahun dari kalangan keluarga sederhana yang melanjutkan kuliahnya demi sebuah impian di masa depan, ia tak pernah menyerah dalam menuntut ilmu, ia selalu digandrungi banyak kaum Adam. Namun, ia lebih menyukai fokus belajar dari pada mencari pasangan hidupnya. Setelah ditinggal kedua orangtuanya ia berjuang mati-matian, panas. Walau perih! Bulan lakukan hanya mencari rezeki dan fokus ke pendidikan sekolah tinggi. (Universitas). Sahabatnya selalu menyayangi Bulan, Bulan juga senang bergaul bahkan akrab pada teman yang lainnya, disaat bulan bergurau bersama sahabatnya dari kejauhan ada seorang pria yang memperhatikannya. Namun, Bulan menganggap hal itu mungkin lagi memandang hal lain, karena sifatnya Bulan sangat cuek, acuh tak acuh. Seribu cara pria yang mendekatiku, masih saja aku bergeming, atau aku telah terbiasa menyakiti cinta, agar dia tahu! Bahwa, aku cukup mencintaimu dengan cara diam-diam, itu lebih baik 'kan? Itu membuat seorang pria tidak menyerah untuk mengambil hatinya. Perjuangan dan pengorbanan harus diselaras'kan dalam kehidupan, bahkan kesedihan maupun kebahagiaan menjadi satu, bercampur-aduk menikmati sebuah pahitnya cinta yang hadir dalam sanubari. Aku... Bulan, yang mencintaimu harus se-menyakitkan ini Aku terima... Sebuah luka yang kuberi padamu, jangan pernah pergi. Walau beberapa menghunjamkan hati Aku tahu! Aku salah... Dengan cara inilah, siapa yang masih bertahan bersamaku? Aku mencintaimu... Selalu begitu, begitu bodoh'kah aku? Hingga cinta pergi meninggalkan bekas luka yang kugoreskan sendiri. Akankah ia jatuh cinta pada salah satu cowok? Akankah hadirnya cinta bakal membuat pendidikannya lebih turun drastis? Ikuti terus kisah cinta Bulan dalam perjuangan yang tak pernah padam.