DIANA ARDI GUNAWAN tahu dirinya bisa dengan mudah menunjuk laki-laki yang ingin dinikahinya. Semua laki-laki itu tentu akan tertarik dengannya yang cantik dan berasal dari keluarga berada, dia tahu itu dan tidak menginginkannya. Diana selalu percaya kelak dia akan menikahi laki-laki berdasarkan cinta dan hati, tapi apakah bisa jika perasaannya masih terkait ke laki-laki tertentu? Meskipun laki-laki itu punya sifat menyebalkan dan selalu membuatnya marah-marah? Meskipun juga laki-laki itu tidak mau mempercayai cinta?
YONKI ADITAMA tahu bahwa semua hal yang menempel pada dirinya sebenarnya bukanlah miliknya. Dia adalah peran pengganti dan boneka kehidupan keluarganya yang harus merelakan keinginan pribadinya, bahkan mengenai perasaan. Boleh dikatakan, bahwa dia sudah membunuh semua ego diri hanya agar segala sesuatu yang dalam kendalinya bisa berjalan baik-baik saja. Tapi, makhluk bernama Diana benar-benar mengusiknya. Selama bertahun-tahun setelah malam pertemuan mereka di bangsal rumah sakit, Yonki tahu Diana akan selalu memiliki kendali penting mengenai dirinya. Meskipun dia sudah bertekad tak mempercayai cinta, tapi keinginan Diana untuk segera menikah mampu membuatnya jungkir balik dan panik.
Tarik-ulur itu, percikan itu, perasaan itu terlalu kuat hingga membuat mereka kembali mempertanyakan apakah mereka bisa melepaskan satu sama lain?